Sanggau (Antara Kalbar) - Kepala Distan TPH Provinsi Kalbar Hazairin mengatakan, penanaman padi teknik hazton sudah masuk kebijakan nasional dan sudah diterapkan di 24 provinsi di Indonesia di luar Kalbar.
"Tahun 2016 ini kita bersyukur teknik penanaman padi yang kita lahirkan dari Kalbar sudah diadobsi di 24 provinsi. Melalui dana APBN, ke-24 provinsi tersebut dibantu pemerintah gratis dalam ujicobanya," ujarnya.
Hazairin mengatakan pola tanam dengan menambah indukan padi yang semula kisaran tiga induk dan diperbanyak menjadi kisaran 25 induk tersebut sebelumnya sudah juga diterapan di luar Kalbar. Hal itu dilakukan dengan Kantor Wilayah Bank Indonesia setempat.
"Hasil hazton yang sudah diterapkan rata- rata sukses dan mampu menghasilkan belasan ton perhektar. Jika semula teknik biasa ada maksimal 7 ton saja dan rata - rata nasional 3 ton itu semua kita lampaui begitu jauh," katanya.
Ia menambahkan ditahun 2016 yang dianggarkan untuk hazton seluas 50 ribu hektare. Di mana Kalbar masih mendominasi yakni 40 ribu haktar.
"Target tahun 2017 anggaran untuk pengembangan hazton meningkat lagi. Hal itu karena sudah terbukti dan bisa diterapkan di lahan dan jenis padi apa saja," kata dia.
Dalam teknik hazton katanya petani akan menndapatkan sejumlah efesiensiensi. Ia mencontohkan dalam hal indukan yang menghasilkan buah lebih banyak, tahan keong karena indukan banyak, cepat matang dan hemat penyiangan karena rumput sulit tumbuh.
Metode budidaya Hazton ini menggunakan bibit dalam jumlah yang banyak, per lubang tanamnya, 20-30 tanaman.
"Terpenting lagi dengan semua banyak yang efesiensi namun hasilnya tetap memuaskan. Kerja ringan dan hasil berkali- kali lipat,"kata dia.
Ia mencanangkan bagaimana ke depan petani di Kalbar menerapkan hazton agar produktivitas petani jauh lebih baik dengan pola yang ada ini bisa meningkat dan lebih sejahtera.
"Kalbar saat ini surplus beras 300 ribu ton tidak terlepas dari hasil teknik hazton meskipun kontribusinya kecil lantaran luasan masih kecil. Mudahan luasan lahan bertambah maka surplus jauh dan masyarakat sejahtera," harapnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016