Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Resort Kota Pontianak, saat ini sedang melakukan penyelidikan penyebab letupan atau meledaknya tangki pendam milik SPBU bernomor kode 64.781.19 yang beroperasi di Jalan Hos Cokrominoto atau Merdeka Timur, Kota Pontianak, Selasa.
"Dugaan penyebab letupan tersebut, masih dalam penyelidikan, sehingga belum bisa disimpulkan. Nanti tim ahli dari Pertamina yang akan menyampaikannya," kata Kapolresta Pontianak, Kombes (Pol) Iwan Iman Susilo seusai mengecek langsung di lokasi SPBU tersebut.
Ia menjelaskan, hingga saat ini kerugian material belum diketahui. "Atas musibah tersebut, satu petugas SPBU mengalami luka ringan, dan satunya masyarakat mengalami gangguan pendengaran ringan karena terkejut mendengar suara letupan tersebut," katanya.
Kapolresta Pontianak menyatakan, letupan tangki pendam tersebut, tidak sampai menimbulkan api, hanya suara keras dan asap.
"Begitu kejadian petugas SPBU cepat melakukan upaya penyelamatan dengan mematikan semua dispenser SPBU tersebut," ujarnya.
Saat ini, Polresta Pontianak sudah memasang garis polisi di kawasan SPBU tersebut.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Dugaan penyebab letupan tersebut, masih dalam penyelidikan, sehingga belum bisa disimpulkan. Nanti tim ahli dari Pertamina yang akan menyampaikannya," kata Kapolresta Pontianak, Kombes (Pol) Iwan Iman Susilo seusai mengecek langsung di lokasi SPBU tersebut.
Ia menjelaskan, hingga saat ini kerugian material belum diketahui. "Atas musibah tersebut, satu petugas SPBU mengalami luka ringan, dan satunya masyarakat mengalami gangguan pendengaran ringan karena terkejut mendengar suara letupan tersebut," katanya.
Kapolresta Pontianak menyatakan, letupan tangki pendam tersebut, tidak sampai menimbulkan api, hanya suara keras dan asap.
"Begitu kejadian petugas SPBU cepat melakukan upaya penyelamatan dengan mematikan semua dispenser SPBU tersebut," ujarnya.
Saat ini, Polresta Pontianak sudah memasang garis polisi di kawasan SPBU tersebut.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016