Madiun (Antara Kalbar) - Semen Indonesia Foundation (SMIF) yang merupakan lembaga penunjang strategis PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman kerjasama dalam membangun sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dengan 27 sekolah di Madiun.
Penandatanganan yang disaksikan oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Madiun, Muntoro Danardono serta Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayan, Pemuda, dan Olahraga Kota Madiun, Gandhi Hatmoko, ini berlangsung di SMP Negeri 5 Kota Madiun, Selasa.
Program pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan ini meliputi seminar, workshop, dan peninjauan lapangan tentang kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisiatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Dari kerjasama ini, diharapkan dapat melahirkan sekolah-sekolah yang berwawasan dan berbudaya lingkungan berstatus adiwiyata dan adiwiyata mandiri di Kota Madiun.
Ketua SMIF, Soesetyoko Suwandi, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan wujud nyata komitmen Perseroan dalam membentuk generasi penerus berwawasan lingkungan.
“Kami memiliki 4 sekolah yang sudah menyandang predikat Adiwiyata Mandiri, yakni SMA Semen Gresik tahun 2010, SD dan SMK Semen Gresik tahun 2014, dan SMP Semen Gresik tahun 2016 ini. Hingga saat ini, SMIF telah membina sekitar 300 sekolah adiwiyata dan 400 sekolah adiwiyata mandiri,†katanya.
Perguruan tinggi yang dikelola SMIF, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) pun bekesempatan untuk memberikan materi seminar bertema “Teknologi Ramah Lingkunganâ€. Menurut Rektor UISI, Prof. Herman Sasongko, upaya pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan ini merupakan langkah yang sangat baik dalam penyebarluasan wawasan lingkungan di sekolah.
“Kami senang dapat ikut berkontribusi dalam pembinaan ini karena kita tahu untuk meraih predikat adiwiyata mandiri tidaklah mudah, membutuhkan komitmen dari para guru dan murid untuk terus menjaga lingkungan,†kata Herman.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayan, Pemuda, dan Olahraga Kota Madiun, Gandhi Hatmoko menyatakan apresiasinya terhadap langkah positif SMIF.
“Semen Indonesia merupakan perusahaan pertama yang membuat kerjasama dalam pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di Kota Madiun. Kita berharap ini dapat menjadi pionir bagi perusahaan lain untuk turut peduli dalam menanamkan karakter budaya dan wawasan lingkungan di sekolah,†ujarnya.
Dua puluh tujuh sekolah yang mengikuti program pembinaan sekolah adiwiyata mandiri di Madiun in meliputi 12 sekolah dasar, 10 sekolah menengah pertama, dan 5 sekolah menengah atas. Selain di Madiun, SMIF juga menandatangani nota kesepahaman mengenai pembinaan sekolah adiwiyata mandiri dengan 25 sekolah di Magetan pada 16 November 2016 yang berlangsung di Kantor BLH Magetan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Penandatanganan yang disaksikan oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Madiun, Muntoro Danardono serta Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayan, Pemuda, dan Olahraga Kota Madiun, Gandhi Hatmoko, ini berlangsung di SMP Negeri 5 Kota Madiun, Selasa.
Program pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan ini meliputi seminar, workshop, dan peninjauan lapangan tentang kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisiatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Dari kerjasama ini, diharapkan dapat melahirkan sekolah-sekolah yang berwawasan dan berbudaya lingkungan berstatus adiwiyata dan adiwiyata mandiri di Kota Madiun.
Ketua SMIF, Soesetyoko Suwandi, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan wujud nyata komitmen Perseroan dalam membentuk generasi penerus berwawasan lingkungan.
“Kami memiliki 4 sekolah yang sudah menyandang predikat Adiwiyata Mandiri, yakni SMA Semen Gresik tahun 2010, SD dan SMK Semen Gresik tahun 2014, dan SMP Semen Gresik tahun 2016 ini. Hingga saat ini, SMIF telah membina sekitar 300 sekolah adiwiyata dan 400 sekolah adiwiyata mandiri,†katanya.
Perguruan tinggi yang dikelola SMIF, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) pun bekesempatan untuk memberikan materi seminar bertema “Teknologi Ramah Lingkunganâ€. Menurut Rektor UISI, Prof. Herman Sasongko, upaya pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan ini merupakan langkah yang sangat baik dalam penyebarluasan wawasan lingkungan di sekolah.
“Kami senang dapat ikut berkontribusi dalam pembinaan ini karena kita tahu untuk meraih predikat adiwiyata mandiri tidaklah mudah, membutuhkan komitmen dari para guru dan murid untuk terus menjaga lingkungan,†kata Herman.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayan, Pemuda, dan Olahraga Kota Madiun, Gandhi Hatmoko menyatakan apresiasinya terhadap langkah positif SMIF.
“Semen Indonesia merupakan perusahaan pertama yang membuat kerjasama dalam pembinaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di Kota Madiun. Kita berharap ini dapat menjadi pionir bagi perusahaan lain untuk turut peduli dalam menanamkan karakter budaya dan wawasan lingkungan di sekolah,†ujarnya.
Dua puluh tujuh sekolah yang mengikuti program pembinaan sekolah adiwiyata mandiri di Madiun in meliputi 12 sekolah dasar, 10 sekolah menengah pertama, dan 5 sekolah menengah atas. Selain di Madiun, SMIF juga menandatangani nota kesepahaman mengenai pembinaan sekolah adiwiyata mandiri dengan 25 sekolah di Magetan pada 16 November 2016 yang berlangsung di Kantor BLH Magetan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016