Pontianak  (Antara Kalbar) - PLN Wilayah Kalbar terus berkomitmen mewujudkan program pemerintah yakni program Indonesia terang di Kalbar dengan melakukan sejumlah langkah nyata di lapangan.

"Kita terus melakukan peningkatan layanan dari berbagai hal di Kalbar baik itu langsung ditangani PLN wilayah atau area. Tentu juga komitmen yang kita bangun tidak terlepas dari peran mitra PLN, pemerintah dan masyarakat Kalbar itu sendiri," ujar Manager Niaga PLN Wilayah Kalbar, Iman Faskayana di Pontianak, Jumat.

Untuk mewujudkan program tersebut katanya ada dua sisi yang dilakukan pihaknya yang kemudian dirumuskan ke dalam sejumlah langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan.

"Ada dua sisi wujudnya yakni sisi penyediaan daya atau pembangkit dan sisi pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan PLN," tuturnya.

Ia menjelaskan untuk sisi penyediaan daya pihaknya dari tahun 2016 hingga berapa tahun mendatang sudah melakukan penambahan pembangkit dan bahkan bekerjasama dengan negara Serawak Malaysia.

"Sejak awal tahun listrik Sesco Malaysia ada masuk 90 MW ke sistem khalustiwa yang melayani enam kabupaten di Kalbar. Sehingga semula minus daya kini bisa surplus. Saat ini daya mampu kita mencapai 330 Mw dan beban puncak bisa kisaran 208 Mw- 310 MW," kata dia.

Peningkatan daya juga terus dilakukan, menurutnya di tahun ini ada penambahan daya dari Sesco Malaysia terget yakni kisaran 120 Mw. Khusus pembangki yang dibangun di Kalbar yakni akhir November akan dioperasionalkan pembangkit Mobile Power Plan (MPP) di Jungkat dengan kapasitas 100 Mw.

"Jadi kalau ada ngomong kita tergantung listrik Malaysia itu tidak perlu khawatir sabab tahun ini dan tahun depan pembangkit kita banyak dioperasionalkan," kata dia.

Untuk menunjang penyaluran daya yang cukup dan surplus dari berbagai sumber pembangkit dan kerjasama, pihaknya akan memperluas cakupan sistem khalustiwa yakni semula enam kabupaten menjadi delapan kabupaten. Semula hanya melayani Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang dan Sambas bertambah Landak dan Sangau.

"Koneksi 8 kabupaten tersebut akan didukung pembangunan Gardu Induk lagi di sejumlah daerah yang bersangkutan," kata dia.

Iman mengatakan di luar sistem khalustiwa yang saat ini ada beberapa daerah seperti Ketapang dan Kayong Utara yang masih minim daya dan siaga pihaknya akan berusaha meningkatkan daya. Cara yang ditempuh yakni memindahkan sejumlah mesin pembangkit yang ada di sistem khalustiwa yang dayanya surplus ke daerah minim daya tersebut.

"Pembangkit untuk energi baru terbarukan juga akan ada di Kalbar seperti di Siantan bersumber biomas dan ada juga dari air," terangnya.

Sementara kata Iman untuk dari sisi pelayanan saat ini PLN Wilayah menargetkan 1 juta pelanggan di Kalbar tahun 2016. Saat ini pelanggan PLN baru mencapai 968 ribu dengan elektrifikasi 78 persen.

"Berhubung daya sudah surplus kita tingkatkan pelanggan. Untuk daftar tunggu kita usahakan nol. Saat ini kita sudah mengajak pengembang di Kalbar untuk mengajukan perumahan mana yang belum dialiri listrik dan kita sambungkan," kata dia.

Kemudian terkait program listrik desa pihaknya juga memiliki target bagaimana 734 yang belum teraliri listrik di Kalbar untuk segera dituntaskan. Tahun 2016 ada 34 dusun yang dialiri listrik dan tahun 2017 ada 40 dusun.

"Semoga apa yang menjadi cita - cita dan harapan kita bersama baik dari kedua sisi tersebut tercapai. Terkait tantangan tentu ada namun untuk itu kita butuh dukungan semua pihak untuk bersama membantu kami sebab PLN adalah milik kita bersama," kata dia.



(U.KR-DDI/B008)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016