Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati, Kalimantan Barat, Mempawah Gusti Ramlana mengatakan, Mempawah memiliki potensi yang besar untuk budidaya ikan dan hingga saat ini baru digarap sekitar 22 persen dari potensi yang ada.

"Saat ini produksi perikanan dari hasil tangkapan di Kabupaten Mempawah cenderung stagnan bahkan menurun. Sementara, produksi perikanan budidaya semakin meningkat meskipun pemanfaatan potensi perikanan budidayanya baru mencapai 22 persen atau setara 253 hektare dari potensi sebesar 1.140,5 hektare," ujarnya saat dihubungi di Mempawah, Jumat.

Ramlana menjelaskan, dengan potensi budidaya ikan yang besar tersebut maka peluang usaha perikanan budidaya sangat terbuka untuk dikembangkan.

"Intinya Mempawah ini mempunyai potensi perikanan lengkap di Kalbar mulai dari perikanan tangkap di laut dan perairan umum hingga perikanan budidaya yang meliputi budidaya air payau dan budidaya air laut," kata dia.

Ia menambahkan, untuk tingkat keberhasilan usaha budidaya ikan selain ditentukan potensi sumber daya alam juga ditentukan beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya pengetahuan dan keterampilan, sarana produksi, permodalan dan pemasaran.

Dalam membantu keberhasilan usaha budidaya ikan pemerintah daerah setiap tahunnya telah mendukung melalui kegiatan pembinaan secara berkelanjutan kepada para pembudidaya.

"Kita juga terus memacu peningkatan kualitas pembudidaya melalui pelatihan-pelatihan, baik kepada pembudidaya pembenihan maupun pembudidaya pembesaran dan memberikan bantuan berupa sarana produksi budidaya," kata dia.

Terkait pelatihan klasterisasi budidaya ikan nila di Kabupaten Mempawah yang diselenggarakan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) selama enam bulan kepada petani ikan di Mempawah, dia mengapresiasi.

"Diharapkan kepada PNM dapat melanjutkan program yang ada sehingga masyarakat nelayan yang lain juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama," kata dia. 

(KR-DDI/S023)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016