Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat akan meminta bantuan Densus 88 untuk menyelidiki kasus dugaan pelemparan menggunakan botol bersumbu atau bom molotov pada Pekong Budi Darma di Kota Singkawang, Senin (14/11).
"Kami akan minta bantuan tim Densus 88 untuk menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di Singkawang," kata Musyafak di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tim Densus 88 terkait penyelidikan tersebut karena hanya mereka yang memiliki peralatan untuk penyelidikan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menyatakan pihaknya akan menindak tegas pelaku dan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami sudah kirim anggota Brimob dan TNI dalam mengamankan Pilkada Kota Singkawang sejak Selasa (22/11) malam," ungkapnya.
Ia memerintahkan untuk menindak pelaku tindak pengrusakan di Kota Singkawang termasuk tindak kriminalitas lainnya.
"Jadi jangan heran siang ini, sudah ada tersangka kriminal kasus perusakan itu. Kami memproses hukum kasus itu berdasarkan rekaman atas perusakan tersebut," tegasnya.
(U.A057/N002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kami akan minta bantuan tim Densus 88 untuk menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di Singkawang," kata Musyafak di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tim Densus 88 terkait penyelidikan tersebut karena hanya mereka yang memiliki peralatan untuk penyelidikan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menyatakan pihaknya akan menindak tegas pelaku dan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami sudah kirim anggota Brimob dan TNI dalam mengamankan Pilkada Kota Singkawang sejak Selasa (22/11) malam," ungkapnya.
Ia memerintahkan untuk menindak pelaku tindak pengrusakan di Kota Singkawang termasuk tindak kriminalitas lainnya.
"Jadi jangan heran siang ini, sudah ada tersangka kriminal kasus perusakan itu. Kami memproses hukum kasus itu berdasarkan rekaman atas perusakan tersebut," tegasnya.
(U.A057/N002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016