Ketapang (Antara Kalbar) - Kabupaten Ketapang sejak dibangun smelter hingga sekarang menjadi daerah pusat investasi terbesar di Kalimantan Baarat, dan pada triwulan-III tahun 2016 tetap mendominasi dengan pencapain realisasi investasi tertinggi.
"Nilai realisasi investasi di Kabupaten Ketapang paling tinggi di Kalbar, yakni sebesar Rp7,31 triliun atau memiliki kontribusi 41,13 persen dari total investasi dari Januari-September 2016," ujar Kepala BPMPTSP Kalbar Sri Jumiadatin, di Pontianak, Rabu
Ia merincikan dari total invetasi yang masuk di Kabupaten Ketapang tersebut, nilai modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp774,75 miliar. Sedangkan untuk realisasi modal asing (PMA) masih tertinggi yakni sebesar Rp6,53 triliun.
"Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan realisasi investasi di Ketapang karena PT Well Harvest Winning Alumina Refinery yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar penyumbang terbesar realisasi investasi di Kalbar tahun 2015, saat ini mulai berproduksi komersial untuk tahap pertama dan tidak tercatat lagi nilai realisasi investasinya," kata dia lagi.
Sedangkan, ujar Sri pula, untuk daerah dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar yang nilai realisasi investasinya terendah berada di Kabupaten Kayong Utara (KKU). Nilai investasi yang masuk dan teralisasi hanya mencapai Rp2,39 miliar.
"Di KKU dari investasi yang masuk keseluruhannya berasal dari proyek PMA, dan PMDN tidak ada sama sekali masuk. Kontribusi nilai investasi di KKU terbilang rendah baru 0,01 persen," kata dia pula.
Menurutnya, selain di KKU, Kota Singkawang bahkan nol investasi, mengingat hingga saat ini belum ada proyek yang menyampaikan LKPM baik secara online maupun offline kepada pihaknya.
Secara keseluruhan dari berbagai daerah di Kalbar pada triwulan-III, nilai pencapaian realisasi investasi sudah Rp18,81 triliun atau 105,79 dari target RPJMD Kalbar tahun 2016 Rp17,78 triliun.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Nilai realisasi investasi di Kabupaten Ketapang paling tinggi di Kalbar, yakni sebesar Rp7,31 triliun atau memiliki kontribusi 41,13 persen dari total investasi dari Januari-September 2016," ujar Kepala BPMPTSP Kalbar Sri Jumiadatin, di Pontianak, Rabu
Ia merincikan dari total invetasi yang masuk di Kabupaten Ketapang tersebut, nilai modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp774,75 miliar. Sedangkan untuk realisasi modal asing (PMA) masih tertinggi yakni sebesar Rp6,53 triliun.
"Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan realisasi investasi di Ketapang karena PT Well Harvest Winning Alumina Refinery yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar penyumbang terbesar realisasi investasi di Kalbar tahun 2015, saat ini mulai berproduksi komersial untuk tahap pertama dan tidak tercatat lagi nilai realisasi investasinya," kata dia lagi.
Sedangkan, ujar Sri pula, untuk daerah dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar yang nilai realisasi investasinya terendah berada di Kabupaten Kayong Utara (KKU). Nilai investasi yang masuk dan teralisasi hanya mencapai Rp2,39 miliar.
"Di KKU dari investasi yang masuk keseluruhannya berasal dari proyek PMA, dan PMDN tidak ada sama sekali masuk. Kontribusi nilai investasi di KKU terbilang rendah baru 0,01 persen," kata dia pula.
Menurutnya, selain di KKU, Kota Singkawang bahkan nol investasi, mengingat hingga saat ini belum ada proyek yang menyampaikan LKPM baik secara online maupun offline kepada pihaknya.
Secara keseluruhan dari berbagai daerah di Kalbar pada triwulan-III, nilai pencapaian realisasi investasi sudah Rp18,81 triliun atau 105,79 dari target RPJMD Kalbar tahun 2016 Rp17,78 triliun.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016