Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalimantan Barat mencatat nilai invetasi pada triwulan ketiga 2016 mencapai 105,79 persen dari target.
"Secara nilai pencapaian realisasi investasi Rp18,81 triliun atau 105,79 dari target tahun 2016 sebesar Rp17,78 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kalbar Sri Jumiadatin di Pontianak, Rabu.
Realisasi yang ada tersebut, kata Sri, tercatat baik secara "online" (dalam jaringan) ke BKPM RI maupun yang terhimpun secara manual (offline) oleh BPMPTSP Kalbar.
"Rekapitulasi realisasi baik `online` maupun `offline` didasarkan bahwa realnya kegiatan penanaman modal di Kalbar yang telah berlangsung," katanya.
Saat ini, lanjut dia, lantaran sistem pelaporan yang diterima oleh BKPM hanya "online", nilai yang diakui realisasi investasi di Kalbar pada Triwulan III sebesar Rp12,12 triliun atau 73,48 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp16,49 triliun.
"Tugas BPMPTSP kita selanjutnya selain meningkatkan realisasi pada triwulan keempat atau semester kedua juga mendorong proyek-proyek atau perusahaan menyampaikan LKPM," katanya.
Dari sisi pencapaian target realisasi investasi di dalam RPJMD, menurut dia, tidak mengalami kendala. Namun, dengan adanya kewajiban seluruh penanam modal harus menyampaikan LKPM secara "online" dan langsung dientri oleh perusahaan, hal itu menjadi tantangan.
"Padahal, kita ketahui untuk penerapan sistem `online` semua wilayah di Kalbar masih belum terlayani jaringan internet. Dengan demikian, pencapaian target realisasi nasional pada tahun 2016 dirasakan menjadi lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Secara nilai pencapaian realisasi investasi Rp18,81 triliun atau 105,79 dari target tahun 2016 sebesar Rp17,78 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kalbar Sri Jumiadatin di Pontianak, Rabu.
Realisasi yang ada tersebut, kata Sri, tercatat baik secara "online" (dalam jaringan) ke BKPM RI maupun yang terhimpun secara manual (offline) oleh BPMPTSP Kalbar.
"Rekapitulasi realisasi baik `online` maupun `offline` didasarkan bahwa realnya kegiatan penanaman modal di Kalbar yang telah berlangsung," katanya.
Saat ini, lanjut dia, lantaran sistem pelaporan yang diterima oleh BKPM hanya "online", nilai yang diakui realisasi investasi di Kalbar pada Triwulan III sebesar Rp12,12 triliun atau 73,48 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp16,49 triliun.
"Tugas BPMPTSP kita selanjutnya selain meningkatkan realisasi pada triwulan keempat atau semester kedua juga mendorong proyek-proyek atau perusahaan menyampaikan LKPM," katanya.
Dari sisi pencapaian target realisasi investasi di dalam RPJMD, menurut dia, tidak mengalami kendala. Namun, dengan adanya kewajiban seluruh penanam modal harus menyampaikan LKPM secara "online" dan langsung dientri oleh perusahaan, hal itu menjadi tantangan.
"Padahal, kita ketahui untuk penerapan sistem `online` semua wilayah di Kalbar masih belum terlayani jaringan internet. Dengan demikian, pencapaian target realisasi nasional pada tahun 2016 dirasakan menjadi lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016