Jakarta (ANTARA) -
“Di era teknologi yang berkembang pesat ini, baik Oman dan Indonesia memiliki peluang besar untuk bekerja sama lebih erat dalam memajukan infrastruktur digital, keamanan siber, dan mendorong inovasi,” ujar dia dalam rilis pers yang diterima, Rabu.
Hal itu disampaikan Meutya Hafid saat mewakili pemerintah dalam Resepsi Peringatan Hari Nasional ke-54 Kesultanan Oman di Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Pemerintah Indonesia dan Kesultanan Oman telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari empat dekade. Kerja sama kedua negara telah terjalin di bidang politik, budaya, ekonomi, dan sosial
Baca juga: Menkomdigi mengajak jurnalis ambil peran perangi judi online
Meutya menilai kemitraan digital antara Indonesia dan Oman akan dapat menciptakan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan global.
“Melalui kemitraan ini, kami yakin Indonesia dan Oman dapat saling membantu memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan tata kelola pemerintahan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi masyarakat,” ucap dia.
Menkomdigi berharap kerja sama di sektor digital ini dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk mencapai tujuan pembangunan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kedua negara, dan bisa menjadi model bagi negara-negara lain di kawasan, yang miliki komitmen terhadap masa depan digital,” ungkapnya.
Selama 46 tahun terakhir, hubungan bilateral Indonesia dengan Oman telah dibangun berdasar nilai kebersamaan, saling menghormati, dan visi mendorong perdamaian dunia.
Menteri Meutya juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh rakyat Oman yang merayakan Hari Kebangsaan ke-54.
“Atas nama Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Yang Mulia Sultan Haitham bin Tariq, Pemerintah, dan seluruh Rakyat Oman. Semoga hari istimewa ini menandai satu tahun lagi kemakmuran, kedamaian, dan kebahagiaan bagi Kesultanan dan rakyatnya,” pungkas dia.
Baca juga: Arab Saudi diharapkan investasi di bidang infrastruktur pariwisata