Beijing (ANTARA) - Indonesia memperoleh komitmen investasi baru senilai 7,4 miliar dolar AS (sekitar Rp120,7 triliun) dari China, kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
Kepada ANTARA di Beijing, China, pada Jumat (20/12), Rosan mengatakan bahwa komitmen tersebut diperoleh selama kunjungannya di negara itu.
"Itu komitmen baru," kata dia, seraya menambahkan bahwa komitmen itu sedikitnya mencakup investasi di empat bidang produksi: polisilikon, serat kaca (fiberglass), resin PET, dan kendaraan listrik (EV).
Polisilikon adalah bahan dasar untuk membuat semikonduktor, sedangkan resin PET (polietilena tereftalat) dipakai untuk membuat berbagai bahan, termasuk serat pakaian dan wadah plastik.
"Jadi, tidak hanya EV... supaya diversifikasi (bidangnya) juga makin baik," kata Rosan.
Selama lima hari di China, Rosan mengunjungi enam kota. Dia menyebut kunjungannya "sangat produktif".
"Kami juga melihat respons yang sangat baik dari perusahaan-perusahaan yang dikunjungi," katanya.
Kepada perusahaan-perusahaan China yang sudah berinvestasi di Indonesia, Rosan meminta mereka terus melanjutkan dan bahkan memperluas investasi.
Dia juga memaparkan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia.
"Itu yang kita sampaikan ke mereka," kata dia.
Selain mempromosikan investasi, Rosan juga menjelaskan keinginan pemerintah untuk bekerja sama dalam pelatihan serta penelitian dan pengembangan di Indonesia.
"Hal ini direspons sangat positif oleh mereka dan mereka juga berencana membuka research and development di Indonesia," jelas Rosan.
Di bawah pemerintahan sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM ditargetkan untuk mencapai realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun pada 2024 dengan serapan tenaga kerja mencapai 2,12 juta orang.
Selama semester I, realisasi investasi mencapai Rp829,9 triliun, atau 50,3 persen dari target, dan menyerap lebih dari 1,2 juta tenaga kerja.
Untuk tahun depan, target realisasi investasi ditambah menjadi Rp1.906 triliun dengan serapan tenaga kerja 2,45 juta orang.
Menurut BKPM, nilai investasi China di Indonesia sejak 2019 hingga semester I 2024 mencapai 32,2 miliar dolar AS (sekitar Rp525,17 triliun). Tahun lalu, nilainya mencapai 7,4 miliar dolar AS.