Singkawang  (Antara Kalbar) - Sekitar seribuan orang menggunakan ikat kepala merah putih mengikuti apel "Nusantara Bersatu" di halaman Makodim 1202/Skw, Rabu.

"Apel ini kita lakukan, guna menggugah semua masyarakat bagaimana perjuangan pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan RI," kata Kasi Ops Korem 121/ABW, Tojo Simanjuntak.

Untuk itu, kata dia, diharapkan jangan sampai persatuan dan kesatuan kita ternodai. NKRI tidak boleh di pecah belah oleh kepentingan tertentu," ujarnya.

Menurutnya, kemajemukan yang di miliki bangsa ini, merupakan suatu kekuatan untuk melawan pihak-pihak yang ingin memecah belah NKRI.

Dia pun mengimbau, agar semua masyarakat Singkawang bergandengan tangan serta merapatkan barisan untuk bersatu menjaga keutuhan NKRI.

"Kita harus bersatu. Dengan keberagaman suku bangsa, tentu ini menjadi kekuatan kita untuk melawan pihak-pihak yang ini memecah belah bangsa Indonesia," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi suatu momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dari berbagai suku, agama, ras dan golongan.

"Sehingga dengan adanya keberagaman inilah yang dapat membuat persatuan dan kesatuan kita menjadi kuat," kata Sandi.

Sehingga, dari kegiatan ini diharapkan ada dampaknya bagi psikologis maupun masyarakat untuk menjaga Singkawang dalam keadaan kondusif.

Dari pihak kepolisian sendiri, ujar Sandi, sudah melakukan upaya-upaya keamanan demi menjaga Singkawang tetap kondusif.

Adapun upaya-upaya keamanan itu, ungkap Sandi, diantaranya, menurunkan Bhabinkamtibmas bekerjasama dengan Babinsa, Koramil, Kecamatan, dan Polsek untuk melakukan pembinaan-pembinaan ke daerah-daerah guna mengantisipasi berbagai hal-hal yang negatif agar Singkawang tetap dalam kondusif.

"Dan diharapkan pula jangan ada pihak-pihak yang melakukan upaya provokatif di masyarakat, sehingga bisa merugikan Kota Singkawang sendiri," katanya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016