Sekadau (Antara Kalbar) - Warga Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Senin (5/12) sekitar pukul 11.30 WIB, dikejutkan dengan adanya getaran tanah bak gempa di wilayah itu.
Informasi ini diperoleh melalui Camat Nanga Mahap yang mengatakan ada rumah warga atas nama Moloi retak akibat getaran tersebut.
"Ada satu rumah milik warga atas nama Moloi retak kurang lebih satu meter setelah 1 menit ada bunyi runtuhan tanah, dan bagian belakang rumah hampir retak," ucap Camat Nanga Mahap, Hermanto kepada wartawan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Ahmad Suryadi, mengatakan pihaknya sudah memperoleh informasi adanya getaran menyerupai gempa yang terjadi di Kecamatan Nanga Mahap.
"Kita belum dapat pastikan itu gempa atau apa, yang jelas getarannya hanya beberapa detik dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa dari hasil laporan masyarakat yang masuk ke kita," ujar dia.
"Dengan kejadian ini, kita sudah mengambil langkah koordinasi ke Pemerintah Kecamatan Nanga Mahap untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat untuk melakukan pengecekan dengan alat pengukur guna mengetahui penyebab dan titik getaran," kata dia.
Secara teori potensi untuk terjadinya gempa di Kalimantan Barat dan Kabupaten Sekadau sangat tidak dimungkinkan. Hal ini didasari pada tidak adanya gunung berapi yang berpotensi memunculkan gempa vulkanik.
"Perkiraan sementara penyebabnya pergeseran lempengan tanah atau adanya aktivitas di lapisan tanah," tutupnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebabnya, apakah gempa atau faktor lain.
Sejauh ini bencana yang pernah terjadi di Kecamatan Nanga Mahap adalah banjir bandang yang biasanya terjadi pada saat curah hujan tinggi dalam beberapa hari secara berturut-turut. Banjir berlangsung selama satu sampai dengan beberapa hari.
Pada saat terjadi getaran di Nanga Mahap, Pemkab Kabupaten Sekadau bersama unsur forkompinda dipimpin Bupati Sekadau, Rupinus dan rombongan sedang mengadakan kegiatan safari Natal di Gereja Santo Teodorus Desa Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Mahap dan ke Kecamatan Nanga Taman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Informasi ini diperoleh melalui Camat Nanga Mahap yang mengatakan ada rumah warga atas nama Moloi retak akibat getaran tersebut.
"Ada satu rumah milik warga atas nama Moloi retak kurang lebih satu meter setelah 1 menit ada bunyi runtuhan tanah, dan bagian belakang rumah hampir retak," ucap Camat Nanga Mahap, Hermanto kepada wartawan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Ahmad Suryadi, mengatakan pihaknya sudah memperoleh informasi adanya getaran menyerupai gempa yang terjadi di Kecamatan Nanga Mahap.
"Kita belum dapat pastikan itu gempa atau apa, yang jelas getarannya hanya beberapa detik dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa dari hasil laporan masyarakat yang masuk ke kita," ujar dia.
"Dengan kejadian ini, kita sudah mengambil langkah koordinasi ke Pemerintah Kecamatan Nanga Mahap untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat untuk melakukan pengecekan dengan alat pengukur guna mengetahui penyebab dan titik getaran," kata dia.
Secara teori potensi untuk terjadinya gempa di Kalimantan Barat dan Kabupaten Sekadau sangat tidak dimungkinkan. Hal ini didasari pada tidak adanya gunung berapi yang berpotensi memunculkan gempa vulkanik.
"Perkiraan sementara penyebabnya pergeseran lempengan tanah atau adanya aktivitas di lapisan tanah," tutupnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebabnya, apakah gempa atau faktor lain.
Sejauh ini bencana yang pernah terjadi di Kecamatan Nanga Mahap adalah banjir bandang yang biasanya terjadi pada saat curah hujan tinggi dalam beberapa hari secara berturut-turut. Banjir berlangsung selama satu sampai dengan beberapa hari.
Pada saat terjadi getaran di Nanga Mahap, Pemkab Kabupaten Sekadau bersama unsur forkompinda dipimpin Bupati Sekadau, Rupinus dan rombongan sedang mengadakan kegiatan safari Natal di Gereja Santo Teodorus Desa Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Mahap dan ke Kecamatan Nanga Taman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016