Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto memprediksikan untuk Desember 2016 masih berpotensi inflasi terutama bersumber dari angkutan udara.

"Tekanan inflasi Desember 2016 mendatang terutama diprakirakan bersumber dari potensi risiko inflasi angkutan udara dan kelompok komoditas volatile foods, di antaranya peningkatan harga pada komoditas daging ayam ras, sawi hijau dan gembung," ujarnya di Pontianak, Jumat.

Meski Desember inflasi moderat kata Dwi namun masih terkendali. Ia menambahkan berdasarkan pemantauan pola historis selama empat tahun terakhir, perkembangan cuaca saat ini bisa menekan inflasi terutama kelompok bahan makanan sehingga bergejolak.

"Kembali terutama komoditas sayur-sayuran serta ikan tangkap dikhawatirkan akan semakin meningkat seiring dengan dampak La Nina atau cuaca basah yang kemungkinan akan berlangsung," kata dia.

Dikatakannya mencermati masih tingginya faktor risiko dan tantangan dalam pengendalian inflasi yang dihadapi hingga akhir tahun 2016, koordinasi TPID se-Provinsi Kalimantan Barat akan terus diperkuat.

"Kemudian penting juga difokuskan terutama dalam rangka memitigasi risiko kenaikan harga serta kelancaran distribusi pasokan bahan pangan strategis," terangnya.

Kemudian kata Dwi dalam rangka memitigasi risiko kenaikan harga serta distribusi pasokan bahan pangan strategis, TPID se-Provinsi Kalimantan telah merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan, antara lain memacu peningkatan produksi bahan pangan dan menjaga kelancaran distribusi.

"TPID juga menjaga ekspektasi masyarakat terutama dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru," kata dia.



(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016