Pontianak (Antara Kalbar) - Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Pontianak turut andil angkat hasanah lokal Kota Pontianak melalui peragaan busana yang mengangkat motif khas daerah yang dilalui garis equator tersebut yakni corak ingsang.
"Kita bersyukur kompetisi fashion show tren 2017 tanggal 8 Desember 2016 sukses digelar. Dengan acara ini kami berusaha mempopulerkan motif corak insang khas Pontianak ini agar para desainer muda, menciptakan desain pakaian yang bagus dari bahan itu ujar Ketua IFC Chapter Pontianak, Uke Tugimin di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelasakan dengan adanya kompetisi yang digelar mendorong desainer muda Kota Pontianak untuk menciptakan desain pakaian yang menjadi tren namun tidak melupakan khasanah budaya lokal.
"Selalu ada tren yang patut untuk dinikmati dan diikuti setiap tahunnya. Selalu ada tren yang menonjol setiap tahunnya dengan banyak variasi dan perbedaan yang unik. Salah satu yang sedang ingin kami jadikan tren untuk tahun 2017 di Pontianak adalah corak insang ini," ujarnya.
Dikatakannya dalam kompetisi tersebut sebanyak 25 desainer muda Pontianak unjuk kebolehan merancang desain pakaian dengan bahan utama kain tenun corak insang. Namun hanya 12 desain terbaik ditampilkan dalam fashion show.
"Ada juga penampilan karya dari beberapa desainer ternama asal Pontianak yang sudah menasional. Selama pagelaran, tak henti-hentinya decak kagum terdengar. Corak insang tak lagi tampak usang di tangan mereka," kata dia.
Sementara itu, Ketua IFC Pusat Bidang Organisasi Lia Mustfa memuji pergelaran busana yang mengangkat kearifan lokal.
"Fashion show ini sangat keren dan unik, dimana dilakukan di ruangan terbuka dan di atas kapal wisata. Apalagi yang menjadi latar belakangnya adalah Sungai Kapuas yang menjadi daya tarik Kota Pontianak, ucapnya.
Ia berharap corak insang akan menjadi motif yang popular, dan menambah khasanah motif etnik di Indonesia dan dunia. Lebih dari itu, perpaduan nuansa etnik dengan balutan desain pakaian modern.
(U.KR-DDI/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kita bersyukur kompetisi fashion show tren 2017 tanggal 8 Desember 2016 sukses digelar. Dengan acara ini kami berusaha mempopulerkan motif corak insang khas Pontianak ini agar para desainer muda, menciptakan desain pakaian yang bagus dari bahan itu ujar Ketua IFC Chapter Pontianak, Uke Tugimin di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelasakan dengan adanya kompetisi yang digelar mendorong desainer muda Kota Pontianak untuk menciptakan desain pakaian yang menjadi tren namun tidak melupakan khasanah budaya lokal.
"Selalu ada tren yang patut untuk dinikmati dan diikuti setiap tahunnya. Selalu ada tren yang menonjol setiap tahunnya dengan banyak variasi dan perbedaan yang unik. Salah satu yang sedang ingin kami jadikan tren untuk tahun 2017 di Pontianak adalah corak insang ini," ujarnya.
Dikatakannya dalam kompetisi tersebut sebanyak 25 desainer muda Pontianak unjuk kebolehan merancang desain pakaian dengan bahan utama kain tenun corak insang. Namun hanya 12 desain terbaik ditampilkan dalam fashion show.
"Ada juga penampilan karya dari beberapa desainer ternama asal Pontianak yang sudah menasional. Selama pagelaran, tak henti-hentinya decak kagum terdengar. Corak insang tak lagi tampak usang di tangan mereka," kata dia.
Sementara itu, Ketua IFC Pusat Bidang Organisasi Lia Mustfa memuji pergelaran busana yang mengangkat kearifan lokal.
"Fashion show ini sangat keren dan unik, dimana dilakukan di ruangan terbuka dan di atas kapal wisata. Apalagi yang menjadi latar belakangnya adalah Sungai Kapuas yang menjadi daya tarik Kota Pontianak, ucapnya.
Ia berharap corak insang akan menjadi motif yang popular, dan menambah khasanah motif etnik di Indonesia dan dunia. Lebih dari itu, perpaduan nuansa etnik dengan balutan desain pakaian modern.
(U.KR-DDI/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016