Pontianak (Antara Kalbar) - Desa Riam Tapang, Kecamatan Nanga Silat, Kabupten Kapuas Hulu yang dulunya terisolir karena akses transportasi yang hanya mengandalkan transpotasi air, kini sudah mulai terbuka dan mengalami kemajuan dengan dimasukkannya desa itu dalam program "Kampung KB"

Kepala Desa Riam Tapang saat dihubungi dalam pekan ini, Simon Petrus Malaban mengatakan, sejak zaman kemerdekaan baru di tahun 2016, Desa Riam Tapang mulai terbuka akses jalan darat melalui program Kampung KB dari sebelumnya hanya menggunakan transportasi air untuk ke kota kecamatan.

"Kami merasakan sejak desa kami dicanangkan sebagai Kampung KB mulai ada sedikit kemajuan. Kampung kami mulai ada sarana jalan, pelayanan kesehatan, berdirinya PAUD, Postu, dan mulai hidupnya pembangunan ekonomi kerakyatan yang dibangun secara gotong royong seperti pemanfaat lahan perkarangan untuk menanam sayur, kolam ikan dan yang paling terpenting terbukanya akses jalan di desa kami," ungkap Simon.

Tidak hanya itu, menurut Simon melalui program Kampung KB juga telah menimbulkan kesadaran masyarakat terutama disetiap keluarga untuk menata dan membangun keluarga masing-masing yang lebih baik lagi.

"Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan atau bimbingan yang diberikan terkait keluarga berencana. Kami berharap ke depan bisa menekan angka kawin muda yang selama ini memang tinggi di desa kami," katanya.

Serta pasangan usia subur di sini mampu mencanakan masa depan keluarganya kedepan agar lebih baik lagi, katanya.

Dampak yang sangat mereka rasakan, yakni dengan dibangunnya sarana jalan, yakni masyarakat dalam memperoleh keperluan sehari-hari menjadi lebih mudah, dari sebelumnya harus menggunakan transportasi air, yang harus menunggu air sungai pasang yang memerlukan waktu tempuh dua hari dua malam untuk ke kota Kecamatan Nanga Silat.

"Sehingga butuh empat hari untuk pulang pergi, dan biaya yang dibutuhkan sangat besar, yakni sekitar Rp1 juta untuk satu orang saja," ujarnya.

Namun dengan adanya dukungan pemerintah dengan program untuk membangun daerah pinggiran, diakuinya, kini pihaknya secara bertahap mulai bisa membangun desa, mulai dari infrastruktur jalan beton di kawasan desa, sarana gedung serbaguna, jembatan dan lainnya.

"Sementara untuk listrik kami masih menggunakan genset dan tenaga surya, tetapi belum merata, karena masih rendahnya perekonomian masyarakat, sehingga kami berharap, bisa menggunakan listrik dari PLN," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Kades Riam Tapang menambahkan, daerahnya sangat potensial dikembangkan wisata alam, mulai dari wisata arung jeram, gua dan alamnya yang masih asri dalam mendongkrak wisatawan untuk berkunjung ke daerahnya, dan umumnya Kabupaten Kapuas Hulu.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016