Pontianak (Antara Kalbar) - Penjabat Bupati Landak, Jakius Sinyor, Jumat (16/12) sore meresmikan pabrik kelapa sawit dan jembatan baja milik PT Kapuas Rimba Sejahtera (KRS) di Dusun Terap, Desa Tanjung Bala, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak.
     Peresmian pabrik dan jembatan itu ditandai dengan penandatangan batu prasasti oleh Jakius Sinyor dan Direktur PT KRS, Agung Santoso.
    Acara tersebut dihadiri jajaran manajemen PT KRS, pejabat di lingkungan Pemkab Landak, tokoh masyarakat, tokoh adat dan karyawan PT KRS.
     Jakius Sinyor mengatakan, peresmian pabrik kelapa sawit dan jembatan itu dinilai sangat strategis karena salah satu bukti pemerintah daerah memberikan perhatian kepada usaha perkebunan di Kabupaten Landak.
     "Karena perkebunan kelapa sawit untuk meningkatan pendapatan ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan rakyat. Karena potensi perkebunan di Landak sangat baik," kata Jakius.
     Atas nama pemerintah daerah, Jakius mengucapkan terima kasih kepada PT KRS yang sudah memberikan sumbangsih kepada pemerintah daerah khususnya di kecamatan Kuala Behe.
     Selain pabrik dibangun, juga jembatan yang dibangun tidak gampang karena menggunakan dana yang cukup besar.
     "Maka, dengan dibangunnya jembatan, maka akan membuka akses transportasi masyarakat di daerah setempat. Karena jika tidak ada usaha perkebunan, jalan dan jembatan belum terbangun. Kami minta semua pihak terutama masyarakat bisa menjaganya," tegas Jakius yang juga Kepala Dinas PU Kalbar ini.
     Sementara itu, Direktur PT Kapuas Rimba Sejahtera, Agung Santoso mengatakan, spesifikasi pabrik kelapa sawit "Ruai Mill" dengan kapasitas 45 ton perjam dan luas lahan 16,31 hektare.
     "Kami hadir di tengah masyarakat untuk meningatkan kebutuhan pangan dan energi. Kami komitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitas dengan tetap mempertahankan keselarasan dengan lingkungan. Menjalankan perkebunan yang terbaik dan patuh dengan peraturan yang berlaku serta bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Agung.
     Menurutnya, komitmen dan kerja keras selama 8 tahun terakhir dibuktikan dengan berdirinya pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton per jam yang diberi nama Ruai Mill itu.
     "Sebagai perusahaan, PT KRS memiliki visi menjadi agrobisnis terbaik di Indonesia yang menghasilkan produk dan tumbuh berinovasi. PT KRS senantiasa menjunjung nilai keselarasan dengan kebijakan prinsip ramah lingkungan," katanya.
     Sementara itu, setelah melakukan penandatangan batu prasasti, dilanjutkan penanaman pohon dan peninjauan pabrik dan diakhiri pemotongan pita di jembatan kerangka besi milik PT KRS tersebut.
     Seperti diketahui, jembatan kerangka baja itu menghabiskan anggaran sekitar Rp17 miliar. Jembatan itu menghubungkan jalan menuju Desa Pare.

Pewarta: Kundori

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016