New York (Antara Kalbar/Xinhua) - Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah perdagangan tipis menjelang liburan Natal.
Harga minyak bertahan di sekitar tingkat tertinggi sejak pertengahan 2015, didukung oleh kesepakatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-anggota untuk memangkas produksi sebanyak 1,8 juta barel per hari mulai 1 Januari 2017.
Sementara itu, perusahaan jasa minyak AS Baker Hughes melaporkan pada Jumat bahwa angka mingguan jumlah rig minyak yang beroperasi di ladang-ladang AS naik untuk minggu kedelapan berturut-turut. Jumlah rig bertambah 13 rig menjadi 523 rig, lebih rendah dari 538 rig yang beroperasi pada saat sama tahun lalu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, meningkat 0,07 dolar AS menjadi menetap di 53,02 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah 0,11 dolar AS menjadi ditutup pada 55,16 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Harga minyak bertahan di sekitar tingkat tertinggi sejak pertengahan 2015, didukung oleh kesepakatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-anggota untuk memangkas produksi sebanyak 1,8 juta barel per hari mulai 1 Januari 2017.
Sementara itu, perusahaan jasa minyak AS Baker Hughes melaporkan pada Jumat bahwa angka mingguan jumlah rig minyak yang beroperasi di ladang-ladang AS naik untuk minggu kedelapan berturut-turut. Jumlah rig bertambah 13 rig menjadi 523 rig, lebih rendah dari 538 rig yang beroperasi pada saat sama tahun lalu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, meningkat 0,07 dolar AS menjadi menetap di 53,02 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah 0,11 dolar AS menjadi ditutup pada 55,16 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016