Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial cabang Singkawang, Kalimantan Barat, Mardani mengatakan baru ada sekitar 44 persen perusahaan yang sudah mendaftarkan karyawannya ke BPJS-Kesehatan.

    "Angka ini mencakup tiga wilayah yaitu Singkawang, Bengkayang dan Sambas," kata Mardani di Singkawang, Selasa.

    Menurut dia, angka ini masih sangat jauh dari harapan Presiden RI yang menginginkan agar di tahun 2019, semua perusahaan sudah mendaftarkan karyawannya sebagai peserta JKN-KIS.

    "Guna memenuhi harapan itu, kita berupaya untuk menggandeng organisasi serikat buruh, guna merangkul dan mengajak perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya ke BPJS," ujarnya.

    Dirinya pun akan mendata kembali seberapa banyak perusahaan yang ada di wilayah Sing-Bebas. "Kita satukan data dulu, berapa jumlah perusahaan yang ada di wilayah Sing-Bebas," tuturnya.

    Dengan begitu, lanjut Mardani, sistem subsidi silang yang sudah di programkan Bapak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ini, betul-betul bisa berjalan dengan baik dan bisa memberikan dampak yang positip bagi warga yang sakit.

    Sementara itu, Ketua FKUI-SBSI Singkawang, H Atang Atma Sanjaya menyambut baik tawaran kerjasama yang dimaksudkan BPJS-Kesehatan Singkawang.

    "Kita selaku Serikat Buruh sangat mendukung kerja sama ini. Mengingat masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS," kata Atang.

    Untuk itu, dia mengajak kepada rekan-rekan yang tergabung dalam SBSI untuk terus menggalakkan BPJS ke perusahaan-perusahaan. "Supaya karyawan-karyawan yang ada di perusahaan bisa terdaftar semua di BPJS Kesehatan," kata Atang.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016