Pontianak (Antara Kalbar) - Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Mahfud MD dalam "Kalbar Local Leader Dialog" yang digelar Kahmi Kalimantan Barat mendorong calon pemimpin provinsi Kalbar ke depan harus toleransi.

"Negara Indonesia memiliki daerah yang luas dengan belasan ribu pulau. Belum lagi jumlah penduduknya nomor empat terbanyak di dunia yang terdiri berbagi macam suku, agama bahasa dan lainnya. Sehingga untuk menyatukan itu semua di bawah NKRI yakni dengan toleransi," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Mahfud menjelaskan toleransi harus diwujudkan dalam bentuk keadilan yang harus dilaksanakan seorang pemimpin. Tanpa penegakan keadilan keamanan dan kenyamanan di suatu daerah sangat sulit terwujud.

"Siapapun ke depan yang menjadi pemimpin Kalbar, toleransi harus dikedepankan," kata dia.

Ia juga menitipkan calon pemimpin Kalbar yang akan bertarung di tahun 2018 mendatang jangan sampai tersandera dan menyanderakan diri untuk kepentingan pribadi untuk keuntungan sendiri.

"Pemimpin yang tersandera itu seperti karena korupsi. Saya harapkan tidak ada lagi pemimpin yang tersandera oleh kepentingan- kepentingan sebagian kelompok," katanya.

Kalbar Local Leader Dialog yang digelar Kahmi Kalbar merupakan satu di antara rangkai kegiatan pelantikan Majelis Wilayah dan Daerah Kahmi Kalbar. Dialog tersebut juga dirangkai dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang menghadirkan Dr Osman Sapta yang merupakan Wakil Ketua MPR RI.

Kegiatan itu juga dihadiri sekitar 500-an kader Kahmi dan HMI di Kalbar. Setelah dialog dilakukan juga Rakerja Kahmi Kalbar dan pada malam harinya baru pelantikan Kahmi sekaligus pengurus Badko HMI Kalbar.

Bahkan dalam kegiatan itu juga Kahmi Kalbar menghadirkan delapan tokoh potensial Kalbar yang ramai dan berpeluang besar untuk maju di Pilkada gubernur 2018.






(U.KR-DDI/N005/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016