Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Hortikultura setempat mulai melakukan persiapan untuk pembentukan desa mandiri benih guna mengatasi masalah kelangkaan benih di kabupaten itu.

"Selama ini minat masyarakat untuk menanam cukup tinggi. Namun, kelangkaan benih dan pupuk menjadi salah satu faktor penghambat hal tersebut," kata Kepala Distanak Kubu Raya Gandhi Setyagraha di Sungai Raya, Jumat.

Saat ini, pihaknya sedang mengidentifikasi titik lokasi membentuk desa mandiri benih, kemudian memetakan beberapa desa yang cocok dan baik untuk pembenihan.

"Kita merencanakan, nantinya setiap kecamatan ada beberapa desa untuk menjadi desa mandiri benih. Saat ini kita masih identifikasi lokasi mana saja yang cocok dan berpotensi untuk dijadikan sebagai lokasi pembenihan," tuturnya.

Gandhi mengungkapkan pembenihan dikhususkan terhadap padi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk tanaman lainnya, juga akan dibentuk pembenihan. Demplot-demplot lokasi percontohan akan terus dilakukan.

"Hal ini untuk mengatasi permasalahan petani setiap tahun yang selalu muncul yakni benih dan pupuk," katanya.

Sementara untuk pupuk pihaknya siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar ada pasokan, serta melakukan pengawasan agar pupuk bisa didistribusikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat petani secara utuh.

"Untuk desa mandiri benih khususnya kita saat ini masih melakukan pengkajian dengan Badan Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP). Upaya ini guna mendorong peningkatan produksi padi lebih meningkat," katanya.

Dia menjelaskan, langkah itu dilakukan juga dengan melaksanakan eksentifikasi lahan melalui perluasan lahan, perbaikan jaringan infrastrukutur, termasuk irigasi pertanian skala kecil serta membuka jalan pertanian di pedesaan.

"Saat ini sudah sebagian berjalan dan akan terus kita tingkatkan lagi pelaksanaannya dan kita harapkan ini bisa dibantu dengan APBN. Bentuk dukungannya kita juga akan membentuk asosiasi penghasil benih, sehingga akan bisa saling menyuplai benih jika ada yang lebih atau kurang," tuturnya.

(KR-RDO/S025)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016