Seoul (Antara Kalbar) – Produsen otomotif terbesar Korea Selatan Hyundai Motor dan Kia memproyeksi penjualan mobil tahun ini mencapai 8,25 juta unit di tengah harapan pabrik baru mereka akan mampu memanfaatkan pasar negara-negara berkembang, menurut keterangan perusahaan.
Proyeksi penjualan untuk 2017 mengalami sedikit kenaikan dari target tahun lalu sebesar 8,13 juta unit mobil, menurut pernyataan bos Hyundai Motor Chung Mong-Koo dalam surel ucapan selamat Tahun Baru kepada para staf, Senin.
Hyundai bersama Kia menjadi grup perusahaan otomotif terbesar kelima di dunia. Namun, laba Hyundai dalam beberapa tahun terakhir anjlok akibat menurunnya permintaan di pasar Tiongkok dan penguatan nilai tukar mata uang won yang berimbas terhadap daya saing perusahaan di pasar luar negeri.
Grup otomotif tersebut gagal mencapai target penjualan dua tahun berturut-turut pada 2016 karena aksi mogok pekerja di Korea Selatan berdampak negatif terhadap produksi.
Hyundai-Kia membukukan penjualan sekitar tujuh juta unit mobil dalam kurun waktu Januari hingga November 2016.
Namun, perusahaan tersebut berharap dapat mengubah peruntungan dengan peluncuran pabrik baru di Chongqing, Tiongkok dan mobil model terbaru.
“Kami harus memperkuat jaringan produksi di 35 pabrik di 10 negara termasuk pabrik di Chongqing yang akan dibuka pada tahun ini,†ujar Chung.
“Kami...juga akan memperkuat deretan produk kami untuk mobil mewah dan ramah lingkungan dan akan meluncurkan lebih dari 10 model terbaru tahun ini,†imbuhnya.
Mobil-mobil model terbaru tersebut, termasuk mobil sport yang populer di Tiongkok, juga akan diproduksi dipabrik Changzhou di Tiongkok dan Meksiko.
Pabrik di Chongqing merupakan pabrik terbesar kelima Hyundai di Tiongkok, dan ditujukan untuk memanfaatkan pangsa pasar di wilayah Barat negeri tirai bambu, yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Proyeksi penjualan untuk 2017 mengalami sedikit kenaikan dari target tahun lalu sebesar 8,13 juta unit mobil, menurut pernyataan bos Hyundai Motor Chung Mong-Koo dalam surel ucapan selamat Tahun Baru kepada para staf, Senin.
Hyundai bersama Kia menjadi grup perusahaan otomotif terbesar kelima di dunia. Namun, laba Hyundai dalam beberapa tahun terakhir anjlok akibat menurunnya permintaan di pasar Tiongkok dan penguatan nilai tukar mata uang won yang berimbas terhadap daya saing perusahaan di pasar luar negeri.
Grup otomotif tersebut gagal mencapai target penjualan dua tahun berturut-turut pada 2016 karena aksi mogok pekerja di Korea Selatan berdampak negatif terhadap produksi.
Hyundai-Kia membukukan penjualan sekitar tujuh juta unit mobil dalam kurun waktu Januari hingga November 2016.
Namun, perusahaan tersebut berharap dapat mengubah peruntungan dengan peluncuran pabrik baru di Chongqing, Tiongkok dan mobil model terbaru.
“Kami harus memperkuat jaringan produksi di 35 pabrik di 10 negara termasuk pabrik di Chongqing yang akan dibuka pada tahun ini,†ujar Chung.
“Kami...juga akan memperkuat deretan produk kami untuk mobil mewah dan ramah lingkungan dan akan meluncurkan lebih dari 10 model terbaru tahun ini,†imbuhnya.
Mobil-mobil model terbaru tersebut, termasuk mobil sport yang populer di Tiongkok, juga akan diproduksi dipabrik Changzhou di Tiongkok dan Meksiko.
Pabrik di Chongqing merupakan pabrik terbesar kelima Hyundai di Tiongkok, dan ditujukan untuk memanfaatkan pangsa pasar di wilayah Barat negeri tirai bambu, yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017