Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Lery Kurniawan Figo mendorong bupati untuk tidak segan memutasi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sambas jika memiliki etos kerja yang rendah.
"Bupati jangan segan dan harus berani dalam menggantikan pegawai yang tidak mempunyai etos kerja. Jangan sampai orang yang tidak punya integritas dan kemampuan di tempatkan pada jabatan strategis. Nantinya bukannya membangun, melainkan merusak tatanan yang sudah ditetapkan," ujar saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Namun di sisi lain kata Lery, bagi pejabat yang memiliki kinerja yang baik harus dipertahankan dan diapresiasi. Hal itu menurutnya dalam rangka penguatan kinerja bupati dalam mewujudkan visi dan misi yang disampaikan di saat kampanye.
"Menurut saya kira setelah menjabat selama enam bulan, Bupati Sambas sudah cukup untuk mengevaluasi dan mengenal karakter dari bawahannya. Kita akui masih banyak ASN di Sambas yang tidak serius dalam bekerja dan tidak ada jiwa pengabdian untuk melayani masyarakat. ASN yang seperti ini sebaiknya dipindahkan bahkan bila perlu dinonjobkan,"terangnya.
Ia berharap dalam menetapkan pejabat yang akan dimutasi agar bupati jangan mudah diintervensi oleh pihak tertentu seperti pengurus partai pengusung atau tim sukses.
"Bupati adalah milik masyarakat jadi jangan ada istilah balas budi. Hal itu karena setelah menjadi kepala daerah kembali bupati adalah milik masyarakat Sambas bukan milik partai atau Timses tertentu," katanya.
Ia menjelaskan sampai ini pihaknya masih menunggu pernyataan dari bupati mengenai penempatan kepala dinas (Eselon II ) dan promosi eselon III menjadi eselon II yang akan dilakukan dengan lelang jabatan.
"Seperti yang pernah disampaikan oleh bupati beberapa bulan lalu di media massa kita berharap untuk jabatan kepala dinas, yang selama ini kinerjanya buruk dan hanya ingin menjadi pejabat tanpa mempunyai semangat pengabdian khususnya eselon II bisa dimutasi," paparnya.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Bupati jangan segan dan harus berani dalam menggantikan pegawai yang tidak mempunyai etos kerja. Jangan sampai orang yang tidak punya integritas dan kemampuan di tempatkan pada jabatan strategis. Nantinya bukannya membangun, melainkan merusak tatanan yang sudah ditetapkan," ujar saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Namun di sisi lain kata Lery, bagi pejabat yang memiliki kinerja yang baik harus dipertahankan dan diapresiasi. Hal itu menurutnya dalam rangka penguatan kinerja bupati dalam mewujudkan visi dan misi yang disampaikan di saat kampanye.
"Menurut saya kira setelah menjabat selama enam bulan, Bupati Sambas sudah cukup untuk mengevaluasi dan mengenal karakter dari bawahannya. Kita akui masih banyak ASN di Sambas yang tidak serius dalam bekerja dan tidak ada jiwa pengabdian untuk melayani masyarakat. ASN yang seperti ini sebaiknya dipindahkan bahkan bila perlu dinonjobkan,"terangnya.
Ia berharap dalam menetapkan pejabat yang akan dimutasi agar bupati jangan mudah diintervensi oleh pihak tertentu seperti pengurus partai pengusung atau tim sukses.
"Bupati adalah milik masyarakat jadi jangan ada istilah balas budi. Hal itu karena setelah menjadi kepala daerah kembali bupati adalah milik masyarakat Sambas bukan milik partai atau Timses tertentu," katanya.
Ia menjelaskan sampai ini pihaknya masih menunggu pernyataan dari bupati mengenai penempatan kepala dinas (Eselon II ) dan promosi eselon III menjadi eselon II yang akan dilakukan dengan lelang jabatan.
"Seperti yang pernah disampaikan oleh bupati beberapa bulan lalu di media massa kita berharap untuk jabatan kepala dinas, yang selama ini kinerjanya buruk dan hanya ingin menjadi pejabat tanpa mempunyai semangat pengabdian khususnya eselon II bisa dimutasi," paparnya.
(U.KR-DDI/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017