Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Warih Sadono mengklaim, jajarannya telah menuntaskan kasus-kasus tindak pidana korupsi yang sebelumnya menggantung.

"Untuk tingkat Kejati Kalbar sebanyak 34 kasus Tipikor yang sebelumnya menggantung, yakni mulai tahun 2005. Alhamdulillah semuanya dapat kami selesaikan di tahun 2016," kata Warih Sadono saat temu media di aula Kejati Kalbar di Pontianak, Jumat.

Sementara untuk, kasus se-Kalbar tercatat sebanyak 104 kasus Tipikor yang menggantung, yang juga dapat diselesaikan semuanya, sehingga saat ini tidak ada lagi kasus-kasus yang menggantung.

"Untuk tunggakan kasus yang baru, ditargetkan Maret 2017 selesai, sehingga tidak terombang ambing lagi," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Kajati Kalbar meminta dukungan dari semua elemen masyarakat dan instansi terkait agar ikut serta dalam menekan seminimal mungkin praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Kalbar.

"Kami mohon dukungan, kalau ada jaksa nakal silakan laporkan langsung pada saya, agar bisa diproses hukum," katanya.

Dalam rangka mendukung gerakan revolusi mental dan keterbukaan informasi publik, pihaknya membuka SMS, WA dan email pengaduan, yaitu melalui nomor 08115661555, email pengaduan dengan alamat lapdu.kejatikalbar@gmail.com.

"Kami menjamin kerahasian para pelapor atau pengadu tersebut," kata Warih.

Sementara itu, Adpidsus Kejati Kalbar, Bambang Sudrajat menambahkan, pihaknya dapat menyelesaikan kasus-kasus yang sebelumnya menggantung sesuai dengan yang telah ditargetkan.

"Kami tidak hanya menyelesaikan kasus-kasus yang menggantung, tetapi juga melakukan penanganan perkara Tipikor, yakni melakukan penyidikan 30 kasus, dan sudah masuk penuntutan tujuh perkara, dan telah melakukan penahan terhadap pelaku Tipikor sebanyak 21 tersangka," ungkapnya.

Sepanjang, tahun 2016, Kejati Kalbar dan jajarannya juga berhasil menyelamatkan uang negara atau uang pengganti sebesar Rp11,3 miliar, kata Bambang.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017