Pontianak (Antara Kalbar) - Indonesia Country Director The Sustainable Trade Initiative (IDH) Fitrian Ardiansyah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) dan Aidenvironment (AE) telah meresmikan kebun percontohan kemitraan penerapan sawit berkelanjutan di Kalbar di antaranya Kabupaten Ketapang.

"Kemitraan yang dibangun merupakan inisiatif bersama dalam membangun kawasan konservasi dan koridor yang menghubungkan kawasan Hutan Konservasi yakni Taman Nasional Gunung Palung, Gunung Tarak dan kawasan hutan Sungai Putri," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan saat ini kawasan antara Gunung Tarak, Gunung Palung dan hutan rawa gambut Sungai Putri sangat terancam oleh deforestasi, pembalakan liar, pertambangan, dan ancaman kebakaran hutan. Dengan demikian mengganggu kelangsungan hidup keanekaragaman hayati yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia dan mengancam habitat orangutan serta flora dan fauna lainnya.

"Melalui kemitraan ini, akan dibangun koridor atau jalur lintasan habitat satwa liar dan salah satunya adalah orangutan. Koridor ini pun akan menjadi akses satwa bermigrasi dan mencari makanan. Pembuatan koridor ini akan membantu mengurangi konflik yang sering terjadi antara masyarakat lokal dan orang utan," kata dia.

Ia menambahkan apa yang dilakukan juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kalbar yang berinisiatif dalam membangun Kawasan Ekosistem Esensial pendekatan lansekap.

"Pendekatan yang ada akan melibatkan Pemerintah, masyarakat, petani dan organisasi, perusahaan. Untuk menjaga kelestarian kemitraaan ini juga akan bekerjasama dengan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat," paparnya.

Ia menambahkan dengan kemitraan yang dibangun akan menghubungkan delapan desa dengan total populasi sekitar 11.000 jiwa. Melalui proyek tersebut juga mengembangkan 5.000 petani kecil kelapa sawit melalui pendirian lembaga koperasi.

"Luas lahan yang direncanakan untuk koridor bagi satwa liar adalah sekitar 1.800 hektare, dimana sekitar 1.110 hektare berada di dalam konsesi PT Gemilang Makmur Sejahtera yang merupakan anak usaha BGA Group," jelasnya.

Dikatakannya juga pada bagian utama dari koridor tersebut rencananya dilakukan penanaman pohon. Dengan adanya pohon selain memberikan kehidupan yang nyaman terhadap habitat satwa liar, proyek kawasan ekosistem esensial ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat desa sekitar secara mandiri.

"Sementara ini direncanakan penanaman sekitar 400 hektare pada lahan tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar dan semua pihak di sekitar kawasan yang mau mendukung proyek konservasi demi mewujudkan sawit berkelanjutan. Semoga proyek ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan banyak manfaat bagi kelestarian alam, habitat satwa liar dan masyarakat setempat di sekitar koridor," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017