Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan pihak tertentu jangan menjadikan kota ini sebagai tempat "kisruh" karena sangat merugikan banyak pihak.

"Perbedaan suku, agama, dan ras (SARA) adalah sesuatu yang pasti dan itu harus dipelihara dengan baik, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang bisa memicu perpecahan," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Ia berharap, masyarakat jangan menjadikan Kota Pontianak sebagai tempat kegaduhan, kalau ada perbedaan-perbedaan maka hendaknya diselesaikan secara hukum saja, bukan dengan kekerasan.

"Kalau ada yang mau unjuk rasa, silakan saja, tetapi jangan sampai merusak fasilitas umum, seperti merusak taman dan lainnya, dan jangan ada yang anarkis, karena kita membangun Kota Pontianak ini dengan penuh perjuangan," ungkapnya.

Menurut dia, kalau ada yang terbukti merusak fasilitas umum pihaknya tetap akan minta pertanggungjawaban kepada koordinator aksi hingga ke proses hukum.

"Karena selama ini sumber masalahnya bukan terjadi di Kota Pontianak, melainkan daerah lain," ujarnya.

Ia menyarankan agar organisasi kemasyarakat tertentu bisa berdialog secara damai, arif dan bijaksana, dengan menyelesaikan permasalahan yakni duduk bersama, dan jangan saling ngotot-ngototan serta merasa paling benar.

"Selesaikan semua permasalahan dengan hukum yang berlaku, kalau aturan telah ditegakkan, maka tidak perlu diselesaikan dengan kekerasan sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.

Menurut Sutarmidji, hukum positif tersebut bersumber dari tiga unsur, yaitu hukum Islam, hukum barat, dan hukum adat, sehingga hukum yang baik harus memenuhi unsur filosofis yuridis dan sosiologis, baru bisa dia adil.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji berharap kepada Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) agar menjalankan peran dan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

"Saya berharap FKUB bisa memerankan fungsinya dan terus aktif dalam forumnya," katanya.

Ia menambahkan secara pribadi, hal-hal yang berkaitan dengan suku dan agama bukan lagi menjadi hal yang perlu diperdebatkan. Namun yang terpenting bagaimana membangun daerah untuk capaian kehidupan, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017