Sanggau (Antara Kalbar) - Sejak awal tahun 2017 masyarakat di Kabupaten Sanggau harus kecewa dengan pemadaman listrik yang dilakukan secara tiba-tiba oleh pihak PLN.
    Ketua Yayasan Telapak Indonesia (YTI) Pusat Jakarta, Ustadzs Herman Musliman Dagol MD mengaku sangat banyak mendapatkan laporan dari warga di Kabupaten Sanggau, terkait dengan seringnya terjadi pemadaman listrik di daerah itu.
    Ia membuktikan sendiri saat berada di Tayan Hilir pada, Senin (30/1) malam. "Awalnya saya hanya mendapatkan laporan. Eh, tahu-tahu saat berada di Tayan, tadi malam, saya merasakan sendiri listrik ini padam hingga siang hari," ungkap Humas Koorwil VIII, Forum Betawi Rempug ini.
    Parahnya lagi lanjut Humas Paguyuban Budaya Banten ini, padamnya listrik ini tak menentu dan tanpa ada pengumuman, sehingga membuat warga di Kabupaten Sanggau semakin kesal.
    "Kita akan segera mempertanyakan kepada kinerja PLN Sanggau ini ke Dirut PLN di Jakarta, sekembalinya dari Tayan ini. Kenapa saat ini semakin parah listrik di Kabupaten Sanggau padam. Jika alasannya masih klasik, kita minta nanti manajemen PLN Sanggau ini dievaluasi," tegas dia.
    Dikatakan Herman, pihaknya sangat miris melihat kondisi listrik di Kabupaten Sanggau yang sangat mengecewakan ini.  Sebab, kondisi tersebut mengkibatkan banyak pekerjaan masyarakat selaku pelanggan terbengkalai.
    Sementara, Herry salah seorang warga Tayan Hilir mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan pihak PLN Sanggau. Selama ini PLN dinilai tak memikirkan kebutuhan masyarakat yang menggantungkan penerangan kepada listrik.
    Seperti sebelum-sebelumnya, jika ditanyakan masyarakat, pihak PLN Sanggau selalu berdalih jika tidak gangguan pada jaringan. Sudah pasti PLTU Sungai Batu dikatakan ada pembangkitnya yang rusak.



Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017