Sekadau (Antara Kalbar) -Â Kabupaten Sekadau dalam waktu dekat akan memiliki Tempat Pemakaman Umum (TPU) multi etnis.
"Ada salah seorang pengusaha Sekadau ini yang mau mewakafkan tanahnya untuk TPU itu. Selain wakaf untuk pemakaman, yang bersangkutan juga memiliki keinginan mewakafkan tanahnya kepada pemerintah daerah untuk pembangunan museum," ucap anggota DPRD Sekadau, Markus.
Saat ini, proses wakaf tersebut tengah diurus. Lokasinya berada di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau.Â
"Luasnya cukup besar, yakni sekitar lebih dari 5 hektar. Kita sangat mengapresiasi hal tersebut. Ini sebuah hal yang membanggakan. Ini bisa menjadi contoh bagi pengusaha lainnya di Sekadau," imbuh Markus.
Dikonfirmasi terpisah, Edy Chandra membenarkan dirinya akan mewakafkan tanah untuk pemakaman dan museum. "Untuk pemakaman, rencana wakaf ini sudah lama, yakni sejak tahun 2014 lalu. Tapi baru sekarang bisa terealisasi," ujar dia.
"Terkait soal penggunaannya, kita menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Harapan saya sih, bisa jadikan TPU untuk semua etnis, Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, semuanya kumpul," pungkas pria yang akrab di sapa Achung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Ada salah seorang pengusaha Sekadau ini yang mau mewakafkan tanahnya untuk TPU itu. Selain wakaf untuk pemakaman, yang bersangkutan juga memiliki keinginan mewakafkan tanahnya kepada pemerintah daerah untuk pembangunan museum," ucap anggota DPRD Sekadau, Markus.
Saat ini, proses wakaf tersebut tengah diurus. Lokasinya berada di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau.Â
"Luasnya cukup besar, yakni sekitar lebih dari 5 hektar. Kita sangat mengapresiasi hal tersebut. Ini sebuah hal yang membanggakan. Ini bisa menjadi contoh bagi pengusaha lainnya di Sekadau," imbuh Markus.
Dikonfirmasi terpisah, Edy Chandra membenarkan dirinya akan mewakafkan tanah untuk pemakaman dan museum. "Untuk pemakaman, rencana wakaf ini sudah lama, yakni sejak tahun 2014 lalu. Tapi baru sekarang bisa terealisasi," ujar dia.
"Terkait soal penggunaannya, kita menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Harapan saya sih, bisa jadikan TPU untuk semua etnis, Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, semuanya kumpul," pungkas pria yang akrab di sapa Achung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017