Sekadau (Antara Kalbar) - Pekerjaan jalan Simpang Sungai Asam di Desa Sungai Ayak Satu, Kecamatan Belitang Hilir menuju Sengkabang Melayang di Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir masih menyisakan lubang.
    Tepatnya di turunan ujung Kampung Danau Sagu Desa Sungai Ayak Satu meski pekerjaan jalan tersebut telah dinyatakan selesai dua tahun lalu. Bentangan jalan yang tidak tertutup aspal tersebut tidaklah seperti danau, melainkan cuma genangan biasa. Namun pihak pelaksana pekerjaan sepertinya tidak menyelesaikan tanggung jawab selama bertahun-tahun.
    "Warga kita di Desa Sungai Ayak satu ini hampir setiap hari setiap ketemu yang pulang dari arah Gonis Rabu atau Simpang Sungai Ayak selalu mengeluh. Keluhan sama, tidak ada titik dan koma, persoalan jalan yang tidak tuntas di aspal pihak pelaksana pekerjaan," ungkap Kepala Desa Sungai Ayak Satu, Nur Irham.
    Pantauan di lapangan, lubang "horor" tersebut terkesan tidak disentuh kembali oleh pelaksana pekerjaan sementara lalu lalang pihak terkait yang melintas jalan tersebut nyaris tidak ada putusnya.
    "Coba turun dan perhatikan jalan tersebut, lihat gorong-gorong yang terpasang dibawah jalan itu bukan untuk air melintas sebagaimana mustinya karena air melintas dari bawah gorong-gorong," kata dia.
    Selain itu, akibatnya warga yang memiliki areal perkebunan di perhuluan aliran air tersebut mengeluhkan air tidak mudah surut karena terhalang gorong-gorong dan kebun warga jadi terendam air setiap hujan yang lebat atau musim banjir.
    Sementara itu, Kabid Jasa Marga, Dinas PU Kabupaten Sekadau, Heri Handoko ketika dikonfirmasikan mengenai sisa pekerjaan yang menjadi lubang jalan tersebut, dirinya menegaskan tidak ada pembayaran untuk titik jalan tersebut.
    "Tahun ini rencananya akan diselesaikan titik tersebut. Mengenai nominalnya saya tidak ingat. Pembayaran menyesuaikan volume terpasang, jadi koreksi juga dilakukan terhadap pekerjaan yg sudah jadi tapi terdapat kekurangan volume," tutupnya


Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017