Sambas (Antara Kalbar) - Tokoh Pemuda Sambas, Kamarudin mendorong Bupati Sambas merealisasikan visi dan misinya terutama pada poin berakhlakul karimah mengingat saat ini di daerah tersebut terus terjadi kasus asusila.

"Kita pemuda minta bupati segera menerapkan Sambas berakhlakul karimah dalam sebuah tindakan nyata. Kasus terakhir yang menimpa anak berusia 15 tahun adalah yang keenam terjadi hanya dalam tempo dua bulan di tahun 2017 ini," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.

Ia juga merunut beberapa upaya yang telah dicanangkan dan diwacanakan pemerintah Kabupaten Sambas yang belum direalisasikan.

"Beberapa waktu lalu kita mendengar Bupati berencana membuat pembatasan jam malam bagi pelajar, sampai saat ini belum terlihat aplikasinya,"ungkapnya

Menurutnya, berdasarkan semangat untuk membina masyarakat Sambas yang berakhlakul karimah harus dilakukan sejak dini. Sehingga dihasilkan penurunan angka kejahatan asusila yang menimpa anak-anak, maka jam malam bagi pelajar patut segera diberlakukan.

"Dengan pembatasan ini maka porsi kontrol orang tua terhadap pergaulan anaknya akan semakin besar. Mereka akan lebih mudah diawasi karena lebih sering berada di rumah pada malam hari, bukanya keluyuran hingga tengah malam seperti sekarang ini," katanya.

Kamarudin juga menyarankan agar pemerintah berkoordinasi secara teknis dengan aparat kepolisian guna menegakkan jam malam bagi pelajar tersebut.

"Menegakkan jam malam bagi pelajar ini, Pemda bisa bersinergis dengan aparat kepolisian. Hal ini cenderung efektif jika kita berkaca pada operasi zebra kapuas yang digelar di Kabupaten Sambas kemarin, tak hanya kendaraan, kepolisian juga menertibkan muda mudi yang ke dapatan sedang keluyuran di jalanan hingga tengah malam," kata dia.

Dorongan untuk segera melakukan aksi nyata kepada pemerintah daerah untuk penekanan kasus asusila di Sambas datang dari Komunitas Gerakan Tangan Pemuda (GTP). Ketua GTP, Zunaidi menyebutkan sudah saatnya pemerintah melakukan aksi nyata untuk menekan kasus - kasus asusila yang terjadi.

"Pemda baik tingkat kabupaten hingga desa harus gencar membuat program dan inovasi baru yang nyata agar kasus asusila bisa dilawan. Semua diberi pemahaman agar Sambas ini benar-benar berakhlakul karimah," kata dia.

Ia menyarankan juga dalam menekan kasus asusila melibatkan kaum pemuda itu sendiri baik melalui komunitas maupun organisasi pemuda yang ada di kabupaten atau di tingkat desa.

"Ajak pemuda dan masyarakat mengkampanyekan bersama atasi tindakan asusila. Dorong pemuda membuat kegiatan positif agar hal negatif yang dilakukan pemuda bisa diatasi," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017