Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kalbar, Ramadan mengatakan sejak awal 2017, tren penjualan rumah subsidi sudah membaik dari tahun sebelumnya, hal itu dibuktikan dengan jumlah akad di bank yang meningkat.

    "Faktor ekonomi yang mulai membaik terutama di Kalbar mendorong daya beli masyarakat meningkat sehingga penjualan rumah subsidi kini mulai lebih baik," ujarnya di Pontianak, Selasa.

    Peningkatan pembelian rumah menurut Ramadan karena pemerintah juga terus melanjutkan bantuan uang muka rumah Rp4 juta, plafon pembiayaan rumah meningkat menjadi Rp135 juta dan bank yang ditunjuk pemerintah seperti BRI Syariah mulai gencar mendukung program pemerintah yang ada.

Ramadan memprediksikan dengan awal tren penjualan membaik hingga akhir tahun penjualan meningkat minimal 20 persen dari tahun sebelumnya.

"Tahun 2017 Apersi Kalbar menargetkan pembangunan rumah oleh anggota secara keseluruhan sebanyak 6.000 unit untuk di Kalbar," kata dia.

Ramadan menjelaskan gencarnya pihaknya membangun rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendukung program sejuta rumah yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.

"Sejak tahun lalu kita siap mendukung program sejuta rumah. Apalagi hingga saat ini kebutuhan rumah yang harus disediakan pemeritah belasan juta rumah di Indoensia," papar dia.

Terkait mendukung program sejuta rumah, ia juga meminta pemerintah baik pusat dan daerah juga membantu dalam hal pengurusan administarsi. Administasi tersebut katanya seperti perizinan di instasi teknis dan pemecahan sertifikat yang saat ini lamban.

"Kita membangun ini kan untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakatnya maka bantu juga soal administarasi. Bila perlu soal infstruktur jalan dan PLN. Jika semua itu dibantu dan kami fokus membangun maka biaya rumah yang dijual ke konsumen sekarang saya yakin bisa dipangkas paling tidak 20 persen. Dengan dipangkas maka masyarakat dapat memiliki rumah jauh lebih murah," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017