Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat mencatat pada Februari 2017, Kota Pontianak mengalami inflasi tertinggi di Pulau Kalimantan yakni sebesar 0,36 persen.

"Dari sembilan kota yang masuk dalam daerah Indeks Harga Konsumen atau IHK, Kalbar tertinggi pada Februari. Sedangkan Kota Singkawang sendiri masih di bawahnya yakni inflasinya hanya sebesar 0,19 persen atau di posisi ke enam di Kalimantan," ujar Kepala BPS Kalbar, Pitono saat berita resmi statistik di Pontianak, Rabu.

Pitono menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran.

Kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,20 persen, kelompok sandang 1,59 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,12 persen.

"Sedangkan yang mengalami penurunan indeks kelompok bahan makanan -0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,17 persen," papar dia.

Ia menambahkan jika dilihat dari jenis komoditas maka yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada Februari 2017 adalah tarif listrik, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, wortel kangkung, pasir, pemeliharaan, kendaraan bermotor, kentang, sotong dan kain gorden.

"Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Februari 2017 adalah daging ayam ras, angkutan udara, jeruk, kacang panjang, kol putih, telur ayam ras, tenggiri, bayam, semangka dan cabai merah kering," kata dia.

Sementara untuk inflasi Kota Pontianak, tingkat inflasi tahun kalender Februari 2017 sebesar 2,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 5,42 persen.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017