Singkawang (Antara Kalbar) - Puluhan petani kelapa sawit mengikuti pelatihan petani kelapa sawit swadaya yang digelar selama lima hari (7-11 Maret) di Hotel Dangau Kota Singkawang, Rabu.

Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit bekerjasama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) selama lima hari itu mendatangkan pelaksana pelatihan dari Gama Multi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

"Ada sebanyak 50 petani kelapa sawit swadaya di Kota Singkawang yang mengikuti pelatihan ini," kata ketua panitia, Andri.

Dengan adanya pelatihan ini, dia berharap, akan menumbuhkan minat dari para petani kelapa sawit untuk serius dalam menggarap perkebunan kelapa sawit di Kota Singkawang.

Karena, di dalam pelatihan ini, para petani juga diajarkan bagaimana cara pengolahan tanah perkebunan kelapa sawit untuk direkayasa menjadi tanah yang subur.

"Dan inipun menjadi pengalaman yang baru bagi mereka, karena sebelumnya belum ada pelatihan seperti ini," ujarnya.

Menurutnya, petani kelapa sawit untuk di Singkawang masih pemula, sehingga produktivitasnya belum sampai 1 ton per hektare. Salah satu kendalanya, adalah bibit palsu.

"Karena pertama kali sawit muncul, petani belum mengetahui mana bibit yang benar-benar bagus atau unggul karena belum ada sertifikasinya pada waktu itu," katanya.

Ternyata lima tahun masa panen, buahnya tidak sesuai harapan. Yang seharusnya minimal 3 kilogram dalam satu tandan, paling hanya dapat 1 kilogram.

"Dengan adanya pelatihan ini, setidaknya dapat meningkatkan produktivitas petani kelapa sawit Singkawang di bawah 2 ton per hektare," tuturnya. 

Sementara, Wali Kota Singkawang, Awang Ishak melalui Staf Ahli, Agus Prayitno yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, komoditi kelapa sawit merupakan salah satu yang berkembang pesat di Kota Singkawang.

Menurut statistik perkebunan Dinas Pertanian Kota Singkawang tahun 2016, setidaknya terdapat 6.545 hektare lahan sawit yang dikelola oleh petani swadaya. Dimana luas lahan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan.

"Namun, upaya masyarakat untuk mengembangkan kelapa sawit belum diimbangi dengan pengetahuan maupun kesiapan pendampingan," katanya.

Karena itu, ujarnya, pemerintah juga akan terus berupaya agar petani swadaya kelapa sawit bisa lebih berkelanjutan, produktif dan legal.

"Melalui dinas pertanian, ketahanan pangan dan Perikanan Kota Singkawang akan berupaya mendukung diantaranya dengan pembentukan kelompok tani dan koperasi. Kemudian memetakan lahan perkebunan swadaya tersebut," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017