Jakarta (Antara Kalbar) - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan pembaruan sistem perdagangan sahamnya, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan informasi.

        Kepala Divisi Pengembangan dan Perencanaan Teknologi Informasi PT Bursa Efek Indonesia, Yohanes Liauw, dalam seminar Investment Discussion and Economic Analysis (IDEA) 2017 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu, mengatakan peremajaan sistem tersebut dilakukan untuk mengganti perangkat keras dan aplikasi.

        "Kami lakukan pembaruan sistem perdagangan karena aplikasinya sudah dipakai sekitar tujuh tahun dan perangkat kerasnya lima tahun," kata dia.

        Yohanes menjelaskan BEI juga akan meningkatkan kesiapan pusat data untuk menjaga ketersediaan.

        "Kami juga mengembangkan 'mobile trading' untuk memfasilitasi anggota bursa," ucap dia.

        Aplikasi untuk transaksi dalam jaringan tersebut diharapkan agar pasar yang dikelola oleh BEI menjadi semakin likuid.

        Yohanes menjelaskan pengembangan transaksi dengan memanfaatkan teknologi oleh BEI didasari oleh aksesibilitas masyarakat yang tanpa batas karena pengaruh internet.

        "Sekarang semua bisa transaksi lewat internet, ketika istirahat makan bisa sambil lihat portofolio (saham). Dari anggota bursa, hubungannya ke bursa sudah otomatis, tinggal eksploitasi aksesibilitasnya," kata dia.

        Kemudian, BEI juga akan mengembangkan inkubator untuk perusahaan rintisan (startup company) teknologi informasi untuk memfasilitasi para pengembang di industri tersebut.

        Seminar IDEA 2017 merupakan rangkaian seminar dalam rangka peringatan 10 Windu Kantor Berita Indonesia Antara. Seminar kali ini bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas MH Thamrin Jakarta.

        Seminar yang dibuka oleh Direktur Investasi Dana Pensiun Perum Antara Theo Yusuf SH MH itu diikuti sekitar 530 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen dan pengusaha.

Pewarta: Calvin Basuki

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017