Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Wandayantolis mengatakan, dalam sepuluh hari ke depannya, Kalbar umumnya berpotensi terjadi hujan dengan intensitas rendah.

"Seminggu ke depannya, atau akhir Maret 2017, Kalbar umumnya berpotensi terjadi hujan dengan intensitas rendah, yakni 20 hingga 100 milimeter," kata Wandayantolis saat dihubungi di Mempawah, Kamis.

Ia menjelaskan, analisa curahan hujan pada Dasarian II ini, juga terdapat daerah dengan kejadian hujan tinggi dengan intensitas 200 hingga 300 milimeter.

"Kondisi cuaca ini akan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau dan Sekadau," ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer pada Dasarian II terpantau El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Dipole Mode netral. "Hal ini diperkuat oleh suhu muka laut di perairan sekitar Kalbar yang cenderung netral sehingga menyebabkan potensi pembentukan awan dan hujan kurang signifikan," katanya.

Menurut dia, curah hujan pada Dasarian III bulan Maret 2017 di Kalbar diperkirakan berkisar antara 20 hingga 100 milimeter per-Dasarian. "Ini akan menyebabkan suhu rata-rata berkisar antara 25 derajat celsius hingga 29 derajat celsius, dimana wilayah pesisir cenderung lebih hangat dibanding daerah hulu,"katanya.

Kemudian jelasnya lagi, suhu permukaan laut akan berada dalam kondisi sama dengan normalnya dan cenderung lebih dingin, hal ini diperkirakan akan mempengaruhi kondisi curah hujan di wilayah Kalbar, yang cenderung berkurang pada Dasarian akhir bulan Maret 2017 ini.

"Kondisi curah hujan yang diperkirakan menurun, agar diwaspadai oleh masyarakat dengan lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya, terutama pada wilayah-wilayah yang kerap terjadi kebakaran khususnya lahan dan hutan yang menyebabkan adanya fenomena asap," katanya.

(U.A057/N005) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017