Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili akan memberi perhatian khusus seiring maraknya kasus asusila yang terjadi akhir-akhir ini di kabupaten tersebut.

"Kasus asusila yang marak menunjukkan bahwa ini adalah persoalan dangkalnya pemahaman dan pengamalan agama. Ini tentu perhatian kita untuk diatasi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Pemicu tingginya kasus yang ada kata Atbah tidak terlepas juga dari ekspansi teknologi informasi yang semakin deras dan perlu disikapi dengan bijak serta arif.

"Salah satu sebab diantaranya teknologi informasi atau internet beserta kontennya yang tidak pantas telah mendewasakan seksualitas seseorang sebelum waktunya. Soal itu harus bijak dalam menyikapinya dan mencari solusi atas hal tersebut," papar dia.

Untuk itu menurutnya nilai-nilai akhlaqul karimah harus disisipkan dalam setiap kesempatan di seluruh sendi kehidupan masyarakat.

"Masyarakat Sambas yang berakhlaqul karimah. Kita harapkan dengan hal itu bisa mereduksi persoalan yang ada. Aklaqul karimah dalam setiap kesempatan, dalam setiap bidang nilai-nilai ini mesti diterapkan," ajaknya.

Langkah lain untuk mencari solusi dari persoalan yang ada pihaknya juga akan terus
berkoordinasi dengan Forkopimda untuk menangani dengan serius.

"Selain itu saya minta camat dan Kades agar bersama-sama menekan angka kasus asusila," jelasnya.

Ia menambahkan untuk menekan permasalahan yang ada ia meminta peran keluarga untuk patut dikembangkan, terutama para ibu rumah tangga.

"Berkaca dari kasus-kasus yang ada, di antara pelaku telah berumah tangga. Oleh karena itu untuk mendung upaya lainnya yang dilakukan berbagai pihak, peran istri-istri juga menjadi penting agar membuat suami betah dirumah,"jelasnya.

Kemudian kata Bupati, kedepan akan diupayakan kemudahan proses menikah, agar bisa menekan tindak maksiat yang berpotensi menjadi kasus asusila.

"Kita akan mudahkan proses nikah seperti kerjasama dengan Badan Amil dan Zakat Nasional Kabupaten Sambas, supaya proses nikah bisa dimudahkan dengan cara membantu mereka yang akan melangsungkan pernikahan misalnya dalam hal pembiayaan dan lainnya. Dengan hal tersebut kita berharap agar kasus asusila bisa dikurangi atau bahkan ditiadakan," kata dia.

Hingga Maret 2017, tercatat 9 kasus asusila yang dilaporkan sejak Januari.

(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017