Kayong Utara (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia(PDGI) menggelar sunatan massal dan pencabutan gigi sulung.

"Suatu bangsa tidak akan maju jika masih banyak masyarakatnya yang mengalami permasalahan kesehatan, baik itu masalah gizi, kematian ibu dan bayi, kurangnya pelayanan maupun mahalnya biaya kesehatan sekarang ini," kata Bupati Kayong Utara Hildi Hamid saat membuka kegiatan bakti sosial.

Selain itu, sambung Hildi, untuk distribusi penduduk Kayong Utara berdasarkan kelompok umur memperlihatkan persentase jumlah anak-anak yang besar.

Untuk itu, kenyataan lain yang tak bisa dipungkiri salah satunya, dijelaskan Hildi banyaknya orang tua yang mengalami keterbatasan biaya untuk menyunat anaknya.


"Disisi lain tidak banyak orang tua yang memperhatikan kesehatan gigi anaknya. Membiarkan gigi sulung anaknya hingga gigi permanen tumbuh, hal ini tentunya dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan tidak baik," sambungnya.

Hildi menambahkan, mengenai kegiatan ini merupakan salah satu wujud perhatian terhadap kesehatan khusus anak-anak usia sekolah dasar, meringankan beban orang tua yang memiliki kendala biaya menyunat anaknya dan melakukan pencabutan terhadap gigi sulung.

"Saya menyambut baik atas pelaksanaan khitan massal dan pencabutan gigi sulung yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia(IDI) dan PDGI," ungkapnya.

Bupati Kayong Utara berharap kepada masyarakat agar kegiatan seperti ini harus didukung oleh semua pihak terkait agar pelaksanaannya benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan. "Saya ucapkan terima kasih kepada para tim medis dari IDI, PDGI dan institusi terkait sehingga kegiatan sunatan massal dan pencabutan gigi sulung ini dapat terlaksana dengan lancar," ujarnya.

Pewarta: Doel

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017