Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota itu agar juga memasarkan produknya secara online selain secara konvensional.

"Sudah waktunya kita melakukan pemasaran produk UMKM secara online sebab banyak negara memasarkan melalui online tanpa perlu memiliki tempat usaha, kios atau toko," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji usai pencanangan Gerakan Peng-online-an 100 ribu UMKM serentak di 30 kota se-Indonesia di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, dengan pemasaran secara online, maka para pelaku UMKM akan tertantang untuk melakukan inovasi karena konsumen pasti selalu melihat update produk-produk terbaru.

Ia mendorong para pelaku UMKM untuk terus melakukan inovasi. "Inovasi itu bisa melalui sentuhan pengemasan, produk dan lain lain sebagainya," ujarnya.

Pontianak merupakan salah satu dari 30 kota se-Indonesia yang turut dalam peluncuran produk UMKM online secara serentak. 500 lebih pelaku UMKM dengan membawa sampel produk hadir dalam peluncuran tersebut.

Menurut Sutarmidji, ada sekitar 18 ribuan UMKM di Kota Pontianak dan 5.200 lebih Izin Usaha Mikro yang sudah diterbitkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. "Pemkot akan selalu mendukung dengan memfasilitasi apapun yang dibutuhkan para pelaku UMKM terutama dalam pemasaran," katanya.

Sementara itu, Trainer Nurbaya Corner, Qory menjelaskan para pelaku UMKM yang ingin ikut serta bisa mendatangi rumah kreatif di bank dan Pos Indonesia. Semuanya tanpa biaya. Para pelaku UMKM itu nantinya akan terdaftar di akun Nurbaya Corner.

"Nanti dari Nurbaya akan mempromosikan di market place karena sudah kerja sama dengan berbagai situs jual beli online yang ada kerja samanya," katanya.

Pelaku UMKM pun tak perlu repot, hanya tinggal menerima order lantaran semua sudah dikelola Nurbaya Corner. UMKM tinggal mendaftar dengan mengisi administrasi pada fasilitator yang tersedia. Bahkan untuk memfoto produk pun, dikerjakan fasilitator tersebut.

"Fasilitator membantu para pelaku usaha�meng-update produknya dan menyampaikan jika ada order produk," ujarnya.

Dalam distribusinya, produk UMKM ini akan menggunakan jasa Pos Indonesia. Kepala Pos Indonesia Cabang Pontianak, I Agoeng Noegroho menambahkan para fasilitator tempat UMKM mendaftar, tak sekadar menyampaikan order, tapi juga jadi agen pos. Mereka diberi potongan ongkos kirim sebesar 20 persen.

"Jadi kami bantu fasilitator ini memiliki usaha sendiri di rumahnya sebagai agen pos. Selain itu orang kirim surat, bayar pajak, air, listrik dan sebagainya, bisa juga di agen pos itu. Jadi dia punya dua pekerjaan," jelasnya.

Gerakan 100 ribu UMKM Go Online katanya memang program dari Presiden Joko Widodo, dan Pos Indonesia ditunjuk sebagai pihak yang mendistribusikan barang. Diyakininya, tahun 2020 nanti, jual beli online akan membludak. Untuk itu, armada Pos juga akan ditambah, bahkan pihaknya menyediakan fasilitas jemput kiriman.

Pencanangan Gerakan Peng-online-an 100 ribu UMKM dalam rangka memperingati Hari UMKM Online Nasional. Kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta seluruh stakeholder dalam upaya memberikan dukungan penuh kepada UMKM dalam mempromosikan produk-produk UMKM dengan platform digital.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017