Pontianak (Antara Kalbar) - Kabupaten Kayong Utara menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah dalam ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXIV tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kayong Utara selama 6 hari (9-14 April) mendatang. Karena ditunjuk sebagai tuan rumah, kita siap melaksanakannya," kata Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid pada ekspos persiapan panitia pelaksana STQ XXIV tahun 2017, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat.

Menurut Hildi Segala persiapan telah dilakukan oleh panitia dan Pemerintah setempat, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Hildi Hamid juga menyampaikan bahwa Penyelenggaraan STQ di Kayong Utara akan dipusatkan di Pantai Pulau Dato (eks kegiatan Sail Selat Karimata), dan berbagai tempat lainnya sebagai penunjang kegiatan.

"Saya berharap, pada dasarnya pihak panitia daerah berusaha akan memberikan pelayanan terbaik kepada para kafilah atau kontingen peserta STQ XXIV tahun 2017 di Kayong Utara nantinya agar peserta merasa puas," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra (As.I) Sekda Kalbar Alexander Rombonang, mengatakan, STQ sebagai ajang kontestasi seni baca dan hafalan kitab suci Alquran, sesungguhnya memiliki tujuan mulia yang belum banyak dipahami oleh masyarakat.

"Tujuan mulia tersebut adalah memelihara kesucian Alquran dan mengembangkan syiar Islam yang dapat membawa manfaat dan kemaslahatan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai universal Islam secara damai ditengah-tengah masyarakat," katanya.

Selain itu pelaksanaan kegiatan ini juga bertujuan untuk membudayakan agar masyarakat gemar dalam membaca Alquran serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Alquran sebagai pedoman dan tuntunan bagi kehidupan manusia agar selamat di dunia dan akhirat.

"Tujuannya sejalan dengan upaya bersama untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sekaligus kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditopang oleh nilai-nilai universal Islam, sebagaimana nilai-nilai agama lainnya, utamanya nilai-nilai kesalehan sosial, solidaritas, dan toleransi yang harus terus diperkokoh," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, kitab suci Alquran pada hakikatnya tidak hanya berisi prinsip-prinsip keimanan, tetapi juga sumber nilai-nilai universal, ilmu pengetahuan, hingga hikayat kehidupan yang dikemas dengan bahasa yang indah, penuh dengan filosofi keteladanan serta pesan moral yang luhur dan agung.

Alquran telah memberi tuntunan kepada umat manusia di muka bumi ini untuk membangun kehidupan yang harmonis, menjaga toleransi dan hidup dalam damai. Alquran juga mengajarkan agar umat manusia untuk saling mengenal, saling mengasihi, saling memberi maaf, dan tidak saling membenci, dan Alquran mengajak manusia untuk bekerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam kemungkaran dan kejahatan.

"Gubernur mengajak seluruh komponen dan pengurus LPTQ Kalbar untuk tidak pernah berhenti melakukan pembinaan dan pengembangan Tilawatil Quran ditengah masyarakat," katanya.

Diharapkan kedepan agar perhatian dan dukungan yang lebih serius dari semua pihak terutama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, dan Pemerintah Kabupaten/Kota kepada LPTQ di daerah, agar setiap daerah memiliki kemampuan untuk berkompetisi dari generasi ke generasi Qurani yang memang berasal dari daerah tersebut.

"Jadi, tidak perlu mendatangkan bibit-bibit dari daerah lain demi kepentingan jangka pendek yang justru tidak membawa kemajuan bagi masyarakat Qurani daerah tersebut," kata Alexander.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, M Zeet Hamdie Assovie selaku Ketua Umum LPTQ Provinsi Kalimantan Barat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Mahmudah mengatakan, Keberadaan LPTQ sesuai dengan maknanya yaitu sebagai lembaga pengembangan Tilawatil Quran, telah dibentuk pada tahun 1977 dengan surat keputusan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri nomor 19 tahun 1977/151 tahun 1977.

"Tujuannya antara lain, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang ber-Pancasila, karena dalam aktualisasinya LPTQ merumuskan dan melaksanakan program-program kerjanya melalui upaya yang strategis yaitu, menyelenggarakan MTQ/STQ di tingkat Nasional dan Daerah," katanya.

Tujuan lainnya, yaitu menyelenggarakan pembinaan tilawah, tahfiz, khat, pameran Alquran, tafsir dan pengkajian Alquran, klasifikasi ayat-ayat serta meningkatkan penghayatan dan pengamalan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

Dikatakan Mahmudah bahwa Seleksi Tilawatil Quran (STQ) secara harfiah adalah berarti membaca Alquran dengan lagu dan tata baca Alquran dengan baik dan benar, seiring dengan perjalanan waktu, STQ menjadi salah satu event/kegiatan yang positif, khususnya bagi umat islam dan masyarakat umum, disamping pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

"Ditetapkannya Kabupaten Kayong Utara sebagai tuan rumah pelaksanaan STQ XXIV berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor : 641/KESOS/2016 tentang penetapan Kabupaten Kayong Utara sebagai tempat penyelenggaraan STQ XXIV tingkat Provinsi Kalbar," kata Mahmuda.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017