Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menyatakan salut atas toleransi antar umat beragama yang ada di Kalimantan Barat.

"Di tengah masyarakat Kalbar yang heterogen, yang terdiri atas berbagai suku dan agama, bisa tercipta keharmonisan yang sangat baik di sini. Hal ini saya rasakan sendiri, pada saat acara penyambutan kedatangan saya pada peresmian Sekolah Tinggi Agama Kristen Katolik Negeri Pontianak, hari ini," kata Lukman di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, meski agenda peresmian STAKatN, namun bisa dihadiri oleh umat agama lainnya dan semua tampak antusias melihat kegiatan peresmian tersebut.

"Yang membuat saya semakin salut dan mendapatkan pelajaran berharga hari ini, saat sampai disini (gedung STAKatN Pontianak) disambut dengan tarian dan upacara adat Dayak. Setelah memotong bambu dengan Mandau dan memecahkan telur, saya lalu disuguhkan Tuak oleh tetua ada Dayak," katanya.

Tiba-tiba, lanjut Lukman, ada yang berbisik di belakangnya dan mengatakan untuk tidak meminum Tuak tersebut, meski dirinya menyatakan hanya akan berpura-pura meminumnya untuk menghormati adat yang ada di Kalimantan Barat.

"Melihat saya akan meminumnya, pak Gubernur Kalbar yang kita ketahui adalah seorang Katolik, langsung menghentikan saya dan menyatakan saya tidak boleh minum itu karena dilarang oleh agama Islam. Ini jelas bentuk toleransi beragama yang patut dibanggakan dan harus terus dipertahankan," tuturnya.

Lukman menjelaskan, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga semangat keagamaan itu adalah sumber kekuatan bangsa untuk meraih kemerdekaan.

"Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan kita dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI. Untuk itu saya meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dan Indonesia umumnya, harus bisa terus mempertahankan ini," katanya.

Dia juga mengingatkan, toleransi dan kerukunan bukan milik sesuatu golongan umat beragama semata, tetapi harus menjadi milik semua golongan dan berlaku untuk semua pemeluk agama.

Lukman pun menegaskan bahwa saling menghargai identitas umat beragama lain harus tetap dijaga. Menurutnya, apabila hal itu diciderai, bisa berpengaruh pada keutuhan bangsa.

"Saling menghormati dan saling menghargai identitas keyakinan antarumat beragama harus terus dijaga dalam upaya melindungi keutuhan NKRI," ujar Lukman.

Ditempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan, dirinya selalu meminta masyarakat Kalbar tetap menjaga toleransi beragama dan tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang hendak memecah belah rakyat di Kalbar.

Ia mengajak secara bersama-sama saling menghormati, menghargai, antarpemeluk agama, sehingga kedamaian dan kebersamaan, tetap tercipta di Kalimantan Barat.

"Kita sudah hidup ratusan tahun secara bersama-sama di sini. Aman-aman saja. Baik Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Dayak, Melayu, jadi, keamanan dan perdamaian kita yang menjaganya. Kami ini pemerintah hanya memayungi. Kita hanya membina," kata Cornelis.

Mantan Bupati Landak ini menegaskan selama ini masyarakat Kalbar sangat menghargai toleransi antara sesama. Hal inilah yang perlu ditingkatkan.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak menjelek-jelekkan agama satu dengan yang lainnya, antara suku satu dengan suku lainnya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Extora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017