Pontianak  (Antara) - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen (Pol) Budi Waseso mengatakan, uang yang dikeluarkan oleh pengguna narkoba di Indonesia untuk membeli narkotika sebesar Rp72 triliun per tahunnya.
"Ada sekitar 11 negara di seluruh dunia menjadikan Indonesia menjadi pangsa pasar utama dalam menjual barang haram tersebut," kata Budi Waseso saat memberikan arahan kepada jajaran Polri, TNI, Bea Cukai dan instansi terkait lainnya di Mapolda Kalbar, Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, dan sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang menjadikan Indonesia pasar utama dalam menjual barang haram tersebut, seperti jaringan narkotika dari negara Australia, Amerika Serikat, RRT, Taiwan, Filipina.
"Jaringan narkotika internasional itu, semuanya memasukkan narkotika melalui Malaysia dan Singapura untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, pak presiden sudah memerintahkan secara langsung perang terhadap narkoba, karena Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di ASEAN.
Ia menambahkan, tidak ada satupun pulau di Indonesia yang bebas narkoba. Dari tingkat provisi sampai pada jajaran RT/RW dan desa tidak bisa mengklaim bebas dari narkoba.
"Semua institusi ada yang mewakili yang gunakan barang haram itu, dan tidak ada yang kelompok bebas dari narkoba. Itu bukti Indonesia darurat narkoba," katanya.
(U.A057//N005)Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Ada sekitar 11 negara di seluruh dunia menjadikan Indonesia menjadi pangsa pasar utama dalam menjual barang haram tersebut," kata Budi Waseso saat memberikan arahan kepada jajaran Polri, TNI, Bea Cukai dan instansi terkait lainnya di Mapolda Kalbar, Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, dan sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang menjadikan Indonesia pasar utama dalam menjual barang haram tersebut, seperti jaringan narkotika dari negara Australia, Amerika Serikat, RRT, Taiwan, Filipina.
"Jaringan narkotika internasional itu, semuanya memasukkan narkotika melalui Malaysia dan Singapura untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, pak presiden sudah memerintahkan secara langsung perang terhadap narkoba, karena Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di ASEAN.
Ia menambahkan, tidak ada satupun pulau di Indonesia yang bebas narkoba. Dari tingkat provisi sampai pada jajaran RT/RW dan desa tidak bisa mengklaim bebas dari narkoba.
"Semua institusi ada yang mewakili yang gunakan barang haram itu, dan tidak ada yang kelompok bebas dari narkoba. Itu bukti Indonesia darurat narkoba," katanya.
(U.A057//N005)Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017