Pontianak (Antara) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen (Pol) Budi Waseso mengharapkan TNI dan Polri yang memiliki persenjataan lengkap dapat menjadi garda terdepan untuk melawan dan memerangi jaringan dan pelaku pengedar narkotika di seluruh wilayah Indonesia.

"Saat ini dalam menangani masuk dan peredaran narkoba di wilayah kita ini tidak bisa main-main lagi. Dan saya sudah katakan kepada presiden bila penanganan narkoba ini hanya biasa-biasa saja maka 10 tahun yang akan datang kita akan mengalami `lost generation`," kata Budi Waseso saat kunjungan kerja di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Menurut Kepala BNN yang akrab disapa Buwas itu, bandar besar narkoba sudah melengkapi diri dengan senjata pabrikan. Hal ini menandakan bahwa adanya usaha peningkatan kekuatan para pengedar dari segi mempersenjatai dalam melakukan bisnis narkoba di wilayah Indonesia.

"Untuk itu saya menginginkan sebelum saya pensiun, diharapkan pihak TNI, baik dari Angkatan Darat, Laut dan Udara dapat terlibat langsung dalam memberantas narkoba," katanya.

Ia menambahkan, dalam memerangi jaringan narkoba itu, pihaknya sudah melalui persetujuan presiden, DPR RI dan panglima TNI maka nantinya dalam operasi yang akan dilakukan TNI ada payung hukumnya.

"TNI juga akan diberikan teknis dalam melakukan penangkapan terhadap pengedar dan pengguna narkoba. Hal ini agar apa yang dilakukan tidak sia-sia, karena dalam penangkapan tersebut kami harus mendapatkan barang bukti agar tersangkanya dapat diproses secara hukum," terangnya.

Menurut Buwas, demi menjaga kelangsungan bangsa ini, TNI dan institusi lainnya janganlah ragu. Bila perlu, jika sudah terbukti segera tindak tegas para pengedar dan jaring narkoba ini. "Tindak tegas saja, ada pelaku, ada barang bukti, apa lagi terbukti sebagai bandar besar tindak tegas saja, nanti serahkan kepada kami dari BNN dan Polri yang akan memproses lebih lanjut," katanya.

Menurut dia, para pelaku narkoba sebagai manusia-manusia yang tidak waras. "Maka untuk menghadapi mereka harus pula dengan cara gila," ujarnya.

Terkait hal ini, ditegaskannya, dalam menghadapi orang gila seperti para pelaku narkoba ini harus dengan cara gila juga. "Karena mereka sudah tidak waras maka jangan ragu-ragu, bungkus saja semua itu. Saya tegaskan tak ada pelanggaran HAM, justru para pelaku narkoba itulah yang saya nilai melanggar HAM berat, bayangkan ribuan masyarakat Indonesia jadi korban," katanya.

Kepada petugas BNN mengatakan, saat ini BNN sudah dilengkapi dengan senjata yang cukup canggih.

"Senjata yang ada ini jangan dijadikan pajangan dan sudah seharusnya senjata tersebut digunakan tanpa ragu-ragu dalam memerangi kejahatan narkoba yang sudah sangat luar biasa di negeri ini," ujarnya.

(A057/N005)

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017