Pontianak (Antara Kalbar) - AXA Mandiri memberikan pelatihan edukasi pada 100 guru mata pelajaran Ekonomi tingkat SMA dan SMK di Kota Pontianak dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap inklusi keuangan.

"Pemahaman yang diberikan kepada 100 guru tersebut diharapkan dapat menciptakan efek berganda yaitu selain ia paham juga dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai inklusi dan literasi keuangan tersebut kepada anak didik, keluarga, hingga masyarakat di sekitarnya," ujar Ni Nyoman Trisnasari, Chief of Operations AXA Mandiri, di Pontianak, Kamis.

Trianasari menjelaskan bahwa guru adalah aset penting bangsa ini. Dengan memperkuat basis pemahaman para guru mengenai literasi keuangan maka berdampak luas pada pengelolaan keuangan secara baik.

"Dengan demikian langkah mempersiapkan proteksi diri dan keluarga bisa dilakukan, jelasnya.

Ia mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan InkIusi Keuangan 2016 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan bahwa Indonesia memiliki indeks literasi keuangan 21,84 persen dan Indeks inklusi keuangan 59,74 persen.

Sedangkan untuk tingkat literasi keuangan khusus wilayah Kalimantan Barat, mencapai 30,55 perse , nilai tersebut merupakan yang paling tertinggi dari seluruh provinsi di Pulau Kalimantan.

"OJK sendiri menyebutkan bahwa target tingkat literasi keuangan atau melek keuangan masyarakat Indonesia bisa mencapai 75 persen pada 2019 mendatang," kata dia.

Untuk itu paparnya AXA Mandiri berkomitmen untuk mendukung penuh program pemerintah dan OJK dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai produk dan jasa keuangan melalui kegiatan edukasi dan literasi keuangan.

"Sudah beragam kegiatan edukasi dan literasi keuangan dilakukan AXA Mandiri dalam beberapa tahun belakangan ini dan Pontianak menjadi salah satu kota tujuan diadakannya kegiatan ini," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017