Pontianak (Antara Kalbar) - Jessica Helena Wuysang, pewarta foto Kantor Berita Antara Biro Kalbar, meraih dua penghargaan dalam Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2017 di Jakarta, Jumat (21/4) malam yang dibuka Menkominfo Rudiantara.
Fotonya berjudul Selamatkan Merah Putih yang merekam dua warga saat menyelamatkan bendera Merah Putih dengan latar belakang pemukiman warga eks Gafatar yang dibakar di Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Dari foto itu, ia meraih Photo of the Year dan terbaik pertama untuk kategori Spot News.
Karya tersebut mendapat nilai tertinggi dari ketujuh juri karena dinilai mewakili perjalanan sejarah di tahun 2016 yang mengancam rasa persatuan dan kesatuan di Bumi Indonesia.
Dalam ajang tersebut, sebanyak 15 karya foto jurnalistik terbaik telah dipilih dari 5.488 karya foto yang dikirimkan oleh 410 pewarta foto dan 127 peserta Citizen Journalism.
Selain itu, ada juga satu karya multimedia terbaik yang dipilih dari 37 karya multimedia yang dikirimkan oleh 26 peserta.
Ribuan foto ini diseleksi secara seksama oleh para dewan juri yang diketuai oleh Oscar Motuloh bersama Adek Berry, Agus Susanto, Beawiharta, Kemal Jufri, Hariyanto, Rasdian A Vadin dan Eddy Hasby.
Ribuan foto yang diterima selama periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016 diakurasi dengan pertimbangan konsep, materi, mutu, kualitas, dan estetika.
Pada penyelenggaraan tahun ini, APFI berikan penghargaan bagi delapan foto terbaik dari delapan kategori yang terdiri dari kategori single dan photo story, yakni General News, Daily Life, Environment and Nature, Sport, Spot News, People in News, Photo Essay, Art and Entertainment, dan Citizen Journalism.
Tahun ini, APFI menambahkan kategori karya Multimedia Terbaik sebagai penghargaan bagi pewarta foto yang mampu memanfaatkan perkembangan dunia teknologi saat ini.
Jessica selama karirnya beberapa kali meraih penghargaan di tingkat nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Fotonya berjudul Selamatkan Merah Putih yang merekam dua warga saat menyelamatkan bendera Merah Putih dengan latar belakang pemukiman warga eks Gafatar yang dibakar di Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Dari foto itu, ia meraih Photo of the Year dan terbaik pertama untuk kategori Spot News.
Karya tersebut mendapat nilai tertinggi dari ketujuh juri karena dinilai mewakili perjalanan sejarah di tahun 2016 yang mengancam rasa persatuan dan kesatuan di Bumi Indonesia.
Dalam ajang tersebut, sebanyak 15 karya foto jurnalistik terbaik telah dipilih dari 5.488 karya foto yang dikirimkan oleh 410 pewarta foto dan 127 peserta Citizen Journalism.
Selain itu, ada juga satu karya multimedia terbaik yang dipilih dari 37 karya multimedia yang dikirimkan oleh 26 peserta.
Ribuan foto ini diseleksi secara seksama oleh para dewan juri yang diketuai oleh Oscar Motuloh bersama Adek Berry, Agus Susanto, Beawiharta, Kemal Jufri, Hariyanto, Rasdian A Vadin dan Eddy Hasby.
Ribuan foto yang diterima selama periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016 diakurasi dengan pertimbangan konsep, materi, mutu, kualitas, dan estetika.
Pada penyelenggaraan tahun ini, APFI berikan penghargaan bagi delapan foto terbaik dari delapan kategori yang terdiri dari kategori single dan photo story, yakni General News, Daily Life, Environment and Nature, Sport, Spot News, People in News, Photo Essay, Art and Entertainment, dan Citizen Journalism.
Tahun ini, APFI menambahkan kategori karya Multimedia Terbaik sebagai penghargaan bagi pewarta foto yang mampu memanfaatkan perkembangan dunia teknologi saat ini.
Jessica selama karirnya beberapa kali meraih penghargaan di tingkat nasional.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017