Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar mendesak PT Pertamina (Persero) agar melakukan penambahan kuota gas bersubsidi untuk wilayah Kalbar.

"Kuota gas subsidi Kalbar perlu dilakukan penambahan, sebab ini mengacu kondisi di beberapa daerah," kata Zulfydar Zaidar Mochtar di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, meskipun kebutuhan gas di Kalbar hingga saat ini masih mencukupi, namun perlu adanya penambahan, sebab di beberapa daerah masih terjadi antrian yang cukup panjang untuk membeli gas bersubsidi tersebut.

"Angka pertumbuhan penduduk juga merupakan salah satu faktor yang mengharuskan penambahan kuota gas bersubsidi di Kalbar," ungkapnya.

Apalagi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang biasanya berdampak meningkatnya pemakaian gas bersubsidi tersebut, katanya.

Data Pertamina, tercatat bahwa untuk pemakaian gas bersubsidi di Kalbar, yakni sekitar 300 metrik ton atau 100 ribu tabung/ hari. Kemudian untuk pemakaian gas non subsidi sekitar 60 metrik ton atau sekitar 500 tabung /harinya.

Sebelumnya, Manager Area Comunication and Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero), Alicia Irzanova menyatakan, pihaknya melakukan pengawasan distribusi gas tabung tiga kilogram atau bersubsidi dengan sistem monitoring elpiji tiga kilogram (Simol3k).

Dengan metode pengawasan Simol3k tersebut, maka pihaknya bisa melihat penyaluran gas bersubsidi tersebut, serta bisa memantau titik-Itik pangkalan resmi, maupun langsung secara fisik dengan cara sidak ke agen dan pangkalan katanya.

"Hingga saat ini para agen dan pangkalan resmi patuh pada peraturan karena ada sanksi apabila ditemukan pelanggaran, sehingga pengawasan dengan model Simol3k juga sangat efektif," ungkapnya.

(U.A057/T011)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017