Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak optimistis bisa masuk Top 40 besar dari saat ini Top 90 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik 2017, yang digelar oleh Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu, mengatakan inovasi yang menjadi unggulan pihaknya adalah konsep Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL). BCL adalah sebuah konsep menata masyarakat supaya tertib berlalu lintas dan parkir terutama di kawasan perdagangan atau bisnis.

Kawasan BCL tersebut, diantara di Jalan Diponegoro, Gajah Mada dan sekitarnya yang merupakan kawasan perdagangan dan padat aktivitas. Selain itu, Jalan Tanjungpura sebagai jalur transportasi primer yang menjadi perlintasan kendaraan angkutan berat seperti trailer, kontainer, truk, dari pelabuhan melewati Jalan Tanjungpura, baik menuju ke arah timur maupun sebaliknya.

"Oleh sebab itu tidak bisa kita tangani secara manual atau cara konvensional. Makanya kita selesaikan dengan cara cerdas, yakni dengan memasang CCTV hampir di seluruh titik sepanjang jalan tersebut yang dihubungkan dengan speaker dan pengawasannya melalui smartphone," ungkapnya.

Ia menambahkan, melalui aplikasi smartphone pihaknya bisa mengontrol perparkiran, dan memantau kondisi lalu lintas di jalan. Apabila terjadi pelanggaran, maka petugas langsung menginstruksikan melalui pengeras suara yang dijalankan dengan smartphone supaya mereka mengikuti arahan atau instruksi petugas. Bila masih saja membandel, petugas patroli akan segera meluncur ke lokasi dan menindak tegas dengan menjatuhkan sanksi terhadap pelanggar aturan tersebut.

"Dampaknya tentu akan membiasakan masyarakat supaya tertib berlalu lintas maupun tertib parkir sehingga kawasan itu kelihatan rapi dan tertib, hal itu akan kami lakukan secara terus-menerus untuk kawasan-kawasan lainnya juga,� ujarnya.

Edi menyebut, inovasi BCL sudah masuk Top 99, artinya, dari sekian ratus inovasi yang disampaikan oleh daerah-daerah seluruh Indonesia, Pontianak sudah termasuk luar biasa bisa masuk dalam Top 99.

"Mudah-mudahan selanjutnya bisa masuk Top 40 dan seterusnya seperti halnya inovasi tanpa kelas yang menjadi unggulan RSUD Kota Pontianak hingga mengantarkannya masuk Top 35 inovasi. Saya berharap ini bisa memberikan semangat bagi Pemerintah Kota Pontianak ke depannya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Utin Sri Lena menyatakan optimistis pihaknya mampu masuk dalam Top 40, sebab inovasi yang menjadi andalan pihaknya dibuat untuk memudahkan tugas dan fungsi dari Dinas Perhubungan. Dari sisi ekonomis pun, disebutnya lebih murah tetapi mempunyai manfaat yang sangat besar.

Meski diakuinya, kemungkinan ada daerah-daerah lainnya di Indonesia yang memiliki aplikasi serupa namun tidak bisa digunakan untuk menegur langsung melalui smartphone dan diteruskan ke pengeras suara yang terpasang di titik-titik lalu lintas.

"Kalau di Kota Pontianak sudah beberapa lokasi yang terpasang CCTV kemudian digandeng dengan pengeras suara sehingga cukup melalui smartphone, walau tidak berada di Pontianak sekali pun kami bisa menegur secara langsung. Inovasi ini menjadi solusi agar lalu lintas tetap lancar dan tertib," katanya.


(U.A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017