Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Pemprov Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie mengatakan tahun ini akan memperkuat pembangunan di sektor hilirisasi industri yang disesuaikan dengan isu strategis di daerah.

"Untuk tahun ke-4 (2017) ini, merupakan tahap pengembangan menuju hilirisasi industri. Untuk menuju hilirisasi industri tersebut memerlukan beberapa prasyarat seperti sistem konektivitas dengan dukungan infrastruktur yang mantap, termasuk ketersediaan sumber energi yang baik," kata M Zeet di Pontianak, Rabu.

Pada tahapan itu, lanjutnya, diharapkan peta jalan industri hilir telah mulai diimplementasikan. Untuk mendukung upaya-upaya tersebut, diperlukan adanya perhatian terhadap penyiapan sumber daya manusia yang siap memasuki pasar kerja serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

"Perlu saya sampaikan, pada tahapan pembangunan dalam RPJMD Provinsi Kalbar dimulai pada tahun ke-1 (2014) yakni pada tahap konsolidasi dan menyiapkan infrastruktur mantap, pada tahun ke-2 (2015) yakni tahap penguatan peningkatan kualitas SDM," tuturnya.

Kemudian, pada tahun ke-3 (2016) yakni tahap percepatan mewujudkan ketahanan pangan, tahun ke-4 (2017) yakni pada tahap pengembangan menuju hilirisai industri dan pada tahun ke 5 (2018) tahap pemantapan pembangunan berkelanjutan.

"Untuk menuju pembangunan hilirisasi industri tersebut, tentunya ada berbagai isu yang cukup strategis untuk menjadi perhatian bersama demi suksesnya pelaksanaan pembangunan di Kalimantan Barat," katanya.

Dijelaskan M Zeet bahwa Pemprov Kalimantan Barat terus berupaya meningkatkan pembangunan di berbagai sektor berdasarkan isu-isu strategis tersebut, namun pelaksanaanya tentu dilakukan secara bertahap.

M Zeet mengatakan, berbagai isu strategis utama pembangunan Kalbar antara lain, kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan posisi perairan ALKI 1 yang mengakibatkan maraknya praktik-praktik illegal dan potensi ancaman terhadap wawasan kebangsaan.

Selain itu, rentang kendali pemerintahan yang sangat panjang karena luasnya wilayah Kalbar, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur wilayah, peningkatan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan peningkatan dan pemerataan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Kemudian lanjutnya, untuk mempercepat pembangunan tersebut, juga diperlukan peningkatan realisasi investasi, baik yang bersumber modal asing maupun penanaman modal dalam negeri, pemberdayaan kelompok usaha ekonomi masyarakat dalam usaha kecil dan menengah, termasuk pemberdayaan ekonomi kreatif.

Untuk mewujudkan hal itu juga diperlukan peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan) dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan.

"Kita juga harus mampu mengambangkan kemampuan dalam mengolah bahan baku, peningkatan nilai dan volume perdagangan terutama nilai ekspor," kata M Zeet.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017