Pontianak (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat melakukan penanggulangan kasus rabies di sejumlah daerah yang ada di Kalbar dengan mempercepat vaksinasi hewan dan memperkuat manajemen pengelolaan dan pengendalian kasus rabies.
"Kami memberikan dorongan kuat kepada kabupaten/kota di Kalbar untuk memperkuat manajemen pengelolaan dan pengendalian kasus rabies. Hal ini kita lakukan karena sepanjang 2024, kasus rabies di Kalbar telah mencatatkan statistik yang mengkhawatirkan, dengan tiga kematian, 1.180 kasus gigitan, serta vaksinasi sebanyak 1.043 orang dan 1.344 ekor hewan," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero, di Pontianak, Sabtu.
Dia menegaskan, pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menangani kasus rabies. "Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian kasus rabies," tuturnya.
Hero juga menjelaskan bahwa Dinas Perkebunan dan Peternakan telah mengeluarkan surat edaran kepada kabupaten/kota untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap rabies.
"Kami mendorong kabupaten/kota untuk melakukan komunikasi intensif kepada masyarakat mengenai kasus rabies," katanya.
Saat ini, upaya pencegahan dan pengendalian rabies tidak hanya mengandalkan vaksinasi hewan penular rabies. Pemerintah juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tindakan pertama yang harus dilakukan saat digigit hewan penular rabies.
Selain itu, Dinas Perkebunan dan Peternakan juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk LSM, komunitas masyarakat, dan pihak lainnya untuk mendukung upaya pencegahan rabies.
Upaya pencegahan dan pengendalian rabies memerlukan kerjasama semua pihak. "Kami berharap dengan peran serta aktif masyarakat dan koordinasi yang baik antarinstansi, kasus rabies dapat dicegah dan dikendalikan dengan efektif," kata Hero.
Disbunnak Kalbar memperkuat manajemen pengendalian kasus rabies
Sabtu, 4 Mei 2024 17:07 WIB