Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengajak semua masyarakat untuk menjadikan Pekan Gawai Dayak sebagai salah satu aset budaya yang harus terus dilestarikan.
"Karena ini sudah menjadi salah satu kegiatan agenda nasional, sehingga Pekan Gawai Dayak ini bukan lagi milik masyarakat Dayak, tetapi milik Indonesia sehingga ini harus dilestarikan. Jika ini bisa kita jaga dan kita poles dengan baik, tentu bisa menjadi aset bagi daerah dalam mendatangkan turis asing," kata Cornelis, saat membuka kegiatan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 tahun 2017 di Pontianak, Sabtu.
Dia menyatakan sangat bersykur, karena melalui PGD tersebut, setiap tahunnya bisa lebih baik, bahkan saat ini sudah menjadi agenda Nasional yang juga dihadiri oleh wisatawan luar negeri.
Menurutnya, hal itu merupakan kearifan lokal dan budaya yang patut dibanggakan, karena bisa menjadi daya tarik wisata juga termasuk destinasi wisata unggulan Kalbar.
"Pekan Gawai Dayak adalah kegiatan rutin tiap tahun dan sudah menjadi agenda Nasional. Dalam acara PGD tersebut akan hadir beberapa tamu dari Kedubes Negara-Negara Sahabat dan seperti tahun-tahun sebelumnya, akan banyak wisatawan mancanegara yang datang," katanya.
Terkait hal itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri serta seluruh masyarakat Kalbar yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga bisa berjalan lancar dan aman.
"Semoga saja sampai selesai kegiatan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena ini agenda Nasional, jadi kalau ada apa-apa jelas kita akan malu, masyarakat sendiri yang juga malu, sehingga ini harus kita jaga bersama-sama," kata Cornelis.
Pada kesempatan itu, Cornelis juga mengajak masyarakat Dayak untuk terus melestarikan lingkungan dan meningkatkan hasil panen pertaniannya, dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Gawai Dayak ini merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi tradisi turun temurun, sebagai ucapan syukur masyarakat Dayak terhadap hasil panennya. Untuk itu kita harapkan, melalui PGD ini masyarakat Dayak bisa terus berusaha meningkatkan hasil panennya demi mendukung ketahanan pangan Nasional," tutur Cornelis yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional itu.
Seperti diketahui, Pekan Gawai Dayak sendiri adalah sebuah ajang kreatifitas masyarakat Dayak dalam melestarikan budayanya dan digelar pada bulan Mei tiap tahunnya.
Dalam acara tersebut akan digelar berbagai perlombaan baik seni tari, seni ukir, seni lukis hingga Pemilihan Bujang dan Dara.
Acara tahunan tersebut juga sebagai sarana sosialisasi Budaya Dayak sebagai bagian warisan Nusantara agar lebih dikenal. Terbukti, hampir tiap PGD tersebut digelar, event tersebut selalu dikunjungi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Karena ini sudah menjadi salah satu kegiatan agenda nasional, sehingga Pekan Gawai Dayak ini bukan lagi milik masyarakat Dayak, tetapi milik Indonesia sehingga ini harus dilestarikan. Jika ini bisa kita jaga dan kita poles dengan baik, tentu bisa menjadi aset bagi daerah dalam mendatangkan turis asing," kata Cornelis, saat membuka kegiatan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 tahun 2017 di Pontianak, Sabtu.
Dia menyatakan sangat bersykur, karena melalui PGD tersebut, setiap tahunnya bisa lebih baik, bahkan saat ini sudah menjadi agenda Nasional yang juga dihadiri oleh wisatawan luar negeri.
Menurutnya, hal itu merupakan kearifan lokal dan budaya yang patut dibanggakan, karena bisa menjadi daya tarik wisata juga termasuk destinasi wisata unggulan Kalbar.
"Pekan Gawai Dayak adalah kegiatan rutin tiap tahun dan sudah menjadi agenda Nasional. Dalam acara PGD tersebut akan hadir beberapa tamu dari Kedubes Negara-Negara Sahabat dan seperti tahun-tahun sebelumnya, akan banyak wisatawan mancanegara yang datang," katanya.
Terkait hal itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri serta seluruh masyarakat Kalbar yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga bisa berjalan lancar dan aman.
"Semoga saja sampai selesai kegiatan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena ini agenda Nasional, jadi kalau ada apa-apa jelas kita akan malu, masyarakat sendiri yang juga malu, sehingga ini harus kita jaga bersama-sama," kata Cornelis.
Pada kesempatan itu, Cornelis juga mengajak masyarakat Dayak untuk terus melestarikan lingkungan dan meningkatkan hasil panen pertaniannya, dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Gawai Dayak ini merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi tradisi turun temurun, sebagai ucapan syukur masyarakat Dayak terhadap hasil panennya. Untuk itu kita harapkan, melalui PGD ini masyarakat Dayak bisa terus berusaha meningkatkan hasil panennya demi mendukung ketahanan pangan Nasional," tutur Cornelis yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional itu.
Seperti diketahui, Pekan Gawai Dayak sendiri adalah sebuah ajang kreatifitas masyarakat Dayak dalam melestarikan budayanya dan digelar pada bulan Mei tiap tahunnya.
Dalam acara tersebut akan digelar berbagai perlombaan baik seni tari, seni ukir, seni lukis hingga Pemilihan Bujang dan Dara.
Acara tahunan tersebut juga sebagai sarana sosialisasi Budaya Dayak sebagai bagian warisan Nusantara agar lebih dikenal. Terbukti, hampir tiap PGD tersebut digelar, event tersebut selalu dikunjungi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017