Sekadau (Antara Kalbar) - Petugas pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau berupaya mengendalikan api di kolam limbah PT Multi Jaya Perkasa (MJP) di Desa Ensalang, Kecamatan Sekadau Hilir, Kamis (25/5) pagi.
"Kobaran api cukup membesar hingga cukup menyulitkan dipadamkan. Namun, api dapat dikendalikan oleh petugas, yang dibantu pihak kepolisian dan masyarakat," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau Akhmad Suryadi kepada para pewarta.Â
Dia menuturkan lebih lanjut jika pihaknya menerjunkan semua personel damkar untuk memadamkan api.
"Kami berupaya mencegah api merembet karena disekitarnya ada gudang minyak, barak karyawan dan fasilitas pabrik sawit," ujar dia.Â
Dikatakan dia, api sempat sulit dipadamkan lantaran sumber air sangat jauh sehingga para petugas berupaya memadamkan api.
Sementara itu, Kapolsek Sekadau Hilir IPTU Masdar mengatakan, sedikitnya empat unit damkar yang diturunkan untuk memadamkan api. Selain dari damkar BPBD, pemadaman api juga dibantu satu unit mobil damkar dari Yayasan Bhakti Luhur Sekadau.
Api dapat dikendalikan dan tidak merembet ke bangunan yang di sekitar lokasi kebakaran.Â
"Api membakar limbah tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 14.00. Hanya di kolam limbah. Tidak ada korban jiwa, diduga api berasal dari genset, namun kami masih menyelidikinya," katanya.
Kasus tersebut menjadi pembelajaran karena perusahaan di tempat tersebut tidak ada alat pemadam ringan (Apar). Hal ini, untuk mengantisipasi dini terjadinya kebakaran. "Kami mengimbau setiap perusahaan memiliki apar. Kan wajib itu sudah ada standar keselamatannya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kobaran api cukup membesar hingga cukup menyulitkan dipadamkan. Namun, api dapat dikendalikan oleh petugas, yang dibantu pihak kepolisian dan masyarakat," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau Akhmad Suryadi kepada para pewarta.Â
Dia menuturkan lebih lanjut jika pihaknya menerjunkan semua personel damkar untuk memadamkan api.
"Kami berupaya mencegah api merembet karena disekitarnya ada gudang minyak, barak karyawan dan fasilitas pabrik sawit," ujar dia.Â
Dikatakan dia, api sempat sulit dipadamkan lantaran sumber air sangat jauh sehingga para petugas berupaya memadamkan api.
Sementara itu, Kapolsek Sekadau Hilir IPTU Masdar mengatakan, sedikitnya empat unit damkar yang diturunkan untuk memadamkan api. Selain dari damkar BPBD, pemadaman api juga dibantu satu unit mobil damkar dari Yayasan Bhakti Luhur Sekadau.
Api dapat dikendalikan dan tidak merembet ke bangunan yang di sekitar lokasi kebakaran.Â
"Api membakar limbah tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 14.00. Hanya di kolam limbah. Tidak ada korban jiwa, diduga api berasal dari genset, namun kami masih menyelidikinya," katanya.
Kasus tersebut menjadi pembelajaran karena perusahaan di tempat tersebut tidak ada alat pemadam ringan (Apar). Hal ini, untuk mengantisipasi dini terjadinya kebakaran. "Kami mengimbau setiap perusahaan memiliki apar. Kan wajib itu sudah ada standar keselamatannya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017