Singkawang (Antara Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang akan mengumumkan hasil ujian nasional tingkat SMP-MTs, pada 2 Juni 2017.
"Hasil ujian SMP-MTs akan kita umumkan pada 2 Juni," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, HM Nadjib, Minggu.
Menurutnya, pengumuman hasil UN SMP tahun ini agak istimewa dari tahun-tahun sebelumnya. Yang mana pengumumannya akan bersamaan dengan pengumuman hasil tes uji kompetensi guru di empat mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional SMP.
"Diharapkan hasilnya sebanding antara nilai tes guru dengan hasil UN siswa," ujarnya.
Jika memang hasil tesnya nanti melebihi nilai siswa, berarti ada kesalahan guru dalam mentransfer ilmunya kepada siswa. Sebaliknya, jika nilai siswa lebih tinggi dari hasil tes guru, berarti guru yang bersangkutan harus diberikan diklat guna meningkatkan kemampuannya.
"Dan perlu diingat, bahwa tes ini tujuannya bukan untuk mempermalukan guru. Tapi kita ingin melihat sejauh mana guru yang bersangkutan menguasai mata pelajaran yang diajarkannya," tuturnya.
Menurutnya, soal tes yang diberikan kepada guru tidak jauh beda dengan soal ujian nasional yang dikerjakan oleh siswa.
"Artinya kualitas soal itu sama dengan nilai ujian nasional yang dikerjakan oleh siswa," tuturnya.
Melalui hasil itulah, dia berharap ada evaluasi kedepan guna memperbaiki kualitas pendidikan di Kota Singkawang.
Lantaran tes itu, katanya, tidak hanya dilakukan kepada guru SMP saja, melainkan juga SD. "Kita akan melaksanakan uji kompetensi untuk guru kelas 6 SD yang mengajar di tiga mata pelajaran yang akan di UN kan," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Hasil ujian SMP-MTs akan kita umumkan pada 2 Juni," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, HM Nadjib, Minggu.
Menurutnya, pengumuman hasil UN SMP tahun ini agak istimewa dari tahun-tahun sebelumnya. Yang mana pengumumannya akan bersamaan dengan pengumuman hasil tes uji kompetensi guru di empat mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional SMP.
"Diharapkan hasilnya sebanding antara nilai tes guru dengan hasil UN siswa," ujarnya.
Jika memang hasil tesnya nanti melebihi nilai siswa, berarti ada kesalahan guru dalam mentransfer ilmunya kepada siswa. Sebaliknya, jika nilai siswa lebih tinggi dari hasil tes guru, berarti guru yang bersangkutan harus diberikan diklat guna meningkatkan kemampuannya.
"Dan perlu diingat, bahwa tes ini tujuannya bukan untuk mempermalukan guru. Tapi kita ingin melihat sejauh mana guru yang bersangkutan menguasai mata pelajaran yang diajarkannya," tuturnya.
Menurutnya, soal tes yang diberikan kepada guru tidak jauh beda dengan soal ujian nasional yang dikerjakan oleh siswa.
"Artinya kualitas soal itu sama dengan nilai ujian nasional yang dikerjakan oleh siswa," tuturnya.
Melalui hasil itulah, dia berharap ada evaluasi kedepan guna memperbaiki kualitas pendidikan di Kota Singkawang.
Lantaran tes itu, katanya, tidak hanya dilakukan kepada guru SMP saja, melainkan juga SD. "Kita akan melaksanakan uji kompetensi untuk guru kelas 6 SD yang mengajar di tiga mata pelajaran yang akan di UN kan," katanya.
(KR-RDO/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017